Apa Itu Ekonomi Sirkular dan Mengapa Penting?

Dzulfiqar Fathur Rahman
10 November 2022, 11:09
ekonomi sirkular, ekonomi hijau, daur ulang sampah
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Seorang aktivis menata hasil kerajinan sampah kertas daur ulang dalam acara 'Green Future Festival' di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Sejumlah industri telah mulai menerapkan model ekonomi sirkular, seperti di sektor busana (fesyen), elektronik, dan konstruksi. Ada juga perusahaan furnitur yang menerapkan program pembelian kembali (buy-back), dan perusahaan makanan cepat saji yang menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang.

Salah satu perusahaan yang menerapkan model bisnis sirkular adalah Indorama Ventures. Perusahaan manufaktur berbasis di Bangkok, Thailand tersebut telah memproduksi dan mendaur ulang polietilen tereftalat (PET). Ini merupakan bahan mentah yang umum digunakan untuk kemasan makanan dan botol plastik.

Aloke Lohia, Group Chief Executive Officer Indorama Ventures, menyebutkan perusahaannya telah berinvestasi US$1,5 miliar untuk meningkatkan kapasitas daur ulang menjadi 50 miliar botol pada 2025. Ada lima negara yang akan disasar untuk peningkatan kapasitas produksi tersebut, yakni India, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Brasil. Kelima negara ini merupakan yang paling terdampak polusi laut.

“Saat ini, rantai pasokan sedang diatur ulang untuk beradaptasi ke disrupsi besar, termasuk pandemi dan dampak dari perang di Ukraina. Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk menanamkan prinsip-prinsip ekonomi sirkuler ke dalam rantai pasokan global,” tulis Diop dan Alohia.

Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan lima sektor prioritas untuk implementasi ekonomi sirkular, yaitu makanan dan minuman, tekstil, konstruksi, grosir dan eceran, dan elektronik.

Bappenas memperkirakan bahwa ekonomi sirkular dapat menghasilkan tambahan antara Rp593 triliun dan Rp638 triliun untuk produk domestik bruto (PDB) pada 2030. Ini juga akan bermuara ke pengurangan emisi setara 126 juta ton karbon dioksida (CO2).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...