Hitung-hitungan Indonesia Masuk Negara Menengah Atas versi Bank Dunia
Ada empat jenis penghasilan negara yang telah ditentukan Bank Dunia. Rentang tahun 2022 sudah meningkat dibanding 2021. Berikut perbedaannya:
Klasifikasi negara | Rentang PNB (2022) | Rentang PNB (2021) |
Negara berpenghasilan rendah | US$ 1.135 ke bawah | US$ 1.086 ke bawah |
Negara berpenghasilan menengah bawah | US$ 1.146–US$ 4.465 | US$ 1.086–US$ 4.255 |
Negara berpenghasilan menegah atas | US$ 4.466–US$ 13.845 | US$ 4.256–US$ 13.205 |
Negara pendapatan tinggi | US$ 13.845 ke atas | US$ 13.205 ke atas |
Bagaimana Menghitung PNB?
Melansir laman Investopedia, PNB adalah jumlah uang yang didapatkan masyarakat dan bisnis sebuah negara. Nilai tersebut bisa digunakan untuk mengukur dan melacak kekayaan negara dari tahun ke tahun. Perhitungan ini menjumlahkan PDB alias gross domestic product (GDP) dan pendapatan yang diperoleh dari sumber luar negeri.
Lebih lanjut, PNB juga diartikan sebagai total nilai barang apapun yang diproduksi sebuah negara dan pendapatan yang diperoleh masyarakatnya. Tidak hanya barang yang diproduksi warga negara tapi juga diaspora. Karena itu, PNB lebih menekankan aspek kewarganegaraan.
Dari pengertian tersebut, Zenius merinci ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menghitung PNB:
- Menjumlahkan pendapatan warga negara di dalam negeri dan pendapatan warga negara di luar negeri
- Menjumlahkan PDB dengan pendapatan warga negara di luar negeri dan dikurangi pendapatan warga negara asing dalam negeri
- Mengurangi PDB dengan pendapatan neto atas faktor dari luar negeri.