Profil Grace Natalie, Petinggi PSI Tarik Dukungan untuk Ganjar Pranowo
Berselang dua tahun, ia pindah lagi ke TVOne. Di sini, ia sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda, dari Januari hingga April 2009.
Berbagai kejadian penting turut Grace liput, seperti tsunami Aceh 2004, meletusnya Gunung Talang di Sumatera Barat, hingga kerusuhan Poso. Ia juga mengadakan wawancara ekslusif dengan tokoh internasional, seperti Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, CEO Forbes Steve Forbes, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, dan lainnya.
Enam tahun bekerja sebagai wartawan, Grace banting setir menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting alias SMRC. Selama bekerja di lembaga riset ini, Grace terpapar dunia politik.
Dua tahun kemudian Grace menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia alias PSI. Ia mendirikan PSI bersama Raja Juli Antoni dan eks presenter televisi lainnya, Isyana Bagoes Oka.
Turun dari Jabatan
Tongkat estafet jabatan puncak tersebut ia serahkan pada Giring Ganesha sebagai Pelaksana Tugas Ketum PSI pada Agustus 2020. Kala itu Grace Natalie tengah melanjutkan studi S2 di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Setahun berselang, PSI melantik mantan vokalis Nidji itu sebagai Ketua Umum PSI definitif. Jabatan Grace Natalie kemudian berganti menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI. Namun, jabatan ini hanya bertahan setahun.
Pasalnya, Dewan Pimpinan Pusat PSI memintanya turun gunung sebagai Plt Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta. Ia menggantikan Michael Victor Sianipar yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Kini, nama Grace Natalie tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI. Jabatan Ketua Dewan Pembina dijabat oleh Jeffrie Geovanie, eks politikus Partai Nasional Demokrat.