Profil Xinyi Group, Perusahaan Raksasa Cina yang Investasi di Rempang
Xinyi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT BKMS untuk menyediakan berbagai utilitas termasuk listrik, air, gas alam, pengolahan limbah, fasilitas telekomunikasi, internet, serta infrastruktur dan fasilitas lainnya untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian fasilitas produksi kaca KEK JIIPE.
Xinyi Group juga berencana untuk berinvestasi di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur. Holding akan mendirikan Xinyi New Energy Industrial Park.
CEO Xinyi Group, Gerry Tung, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia atas kemudahan dalam penanaman modal di Indonesia. Dia mengatakan, meningkatnya iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong Xinyi Group memutuskan untuk menambah investasinya di tanah air.
"Kita selama beberapa tahun ini sudah memperhatikan bahwa investasi di Indonesia sangat bagus. Telah banyak perubahan,” kata Gerry dalam keterangan tertulis Kementerian Investasi RI.
Konflik Kawasan Rempang
Kerusuhan pecah di Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (6/8). Petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan Batam, dan Satpol PP terlibat bentrok dengan warga Rempang.
Bentrok terjadi saat pengukuran untuk pengembangan kawasan tersebut oleh Badan Pengusahaan Batam. Berdasarkan laporan dari Antara, keributan pecah saat petugas gabungan tiba di lokasi.
Keributan itu bermula dari adanya aksi demonstrasi warga menolak pengembangan kawasan yang disebut sebagai kampung adat masyarakat Melayu. Cekcok antara warga dan petugas keamanan membuat aparat menembakkan gas air mata.
Situasi menjadi tidak kondusif, warga berlarian, dan dorong mendorong antara petugas dan warga terjadi. Dari kejadian itu, dikabarkan beberapa siswa sekolah dibawa ke rumah sakit akibat terkena gas air mata yang terbawa angin, karena lokasinya yang tidak jauh dari tempat terjadinya keributan.
"Ada belasan siswa yang saya tau dibawa oleh ambulan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gas air mata itu tadi terbawa angin, karena ribut dekat dari sekolah kami," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Muhammad Nazib saat ditemui di lokasi. Berdasarkan rekaman video yang beredar dari lokasi kejadian beberapa warga terlihat terluka.
Akibat kejadian tersebut, puluhan warga ditangkap polisi. Tujuh orang di antaranya dijadikan tersangka. Hingga berita ini diturunkan, konflik Rempang masih mengundang pro dan kontra masyarakat Indonesia.