Hikayat Hard Rock Cafe, Resto Milik Keluarga Sutowo yang Bakal Tutup

Amelia Yesidora
15 Maret 2023, 15:30
Pengunjung berjalan di area Hard Rock Cafe Jakarta, Pacific Place Mall, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Manajemen Hard Rock Cafe Jakarta memastikan restoran bernuansa musik di Pacific Place Mall itu akan ditutup pada 31 Maret 2023 karena periode sewa yang telah
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Pengunjung berjalan di area Hard Rock Cafe Jakarta, Pacific Place Mall, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Manajemen Hard Rock Cafe Jakarta memastikan restoran bernuansa musik di Pacific Place Mall itu akan ditutup pada 31 Maret 2023 karena periode sewa yang telah habis.

Restoran Hard Rock pertama kali beroperasi di London pada 1971 dengan mengusung gaya restoran ala Paman Sam. Mereka menyulap dealer Rolls Royce menjadi restoran saat itu. Namun, usaha ini tidak bertahan lama sebab durasi penyewaan hanya enam bulan.

Meski hanya seumur jagung, banyak nama besar terlibat dalam kelahirannya. Alan Aldridge, misalnya. Seniman yang berada di belakang The Beatles ini merupakan desainer logo Hard Rock yang dikenal sekarang. Logo ini terinspirasi dari desain sederhana pada ornamen mobil Chevrolet. Selain itu, ayah Morton yang adalah pendiri jaringan Morton’s Steakhouse yang populer juga berperan dalam membangun bisnis restoran tersebut.

Restoran ini kembali hidup dan pada 1973 menampilkan Paul McCartney dari The Beatles sebagai band pertama yang tampil secara langsung di Hard Rock. Dalam laman Hard Rock disebutkan, 'Pertunjukan ini adalah gig “pemanasan” sebelum konser mereka di Inggris'.

Restoran Pengoleksi Memorabilia Musikus

Nama restoran ini kian melejit setelah Carole King menciptakan lagu berjudul Hard Rock Cafe pada 1977. Restoran ini juga menjadi salah satu restoran favorit legenda rock, Eric Clapton. Bahkan, Eric meminta Tigrett untuk menggantung gitar miliknya di kursi bar sebagai penanda tempat duduknya.

Seolah tak mau kalah, seminggu setelah peristiwa itu datang paket berisi gitar dengan catatan, “Punyaku pun sebagus punya dia (Elton). Love, Pete.” Pete yang dimaksud dalam catatan ini merujuk kepada Pete Townshend, gitaris band The Who.

Dari sinilah restoran ini mulai mengumpulkan memorabilia alias barang-barang yang digunakan para musikus dalam berkarya. Bermula dari dua gitar milik gitaris fenomenal tersebut, HRC sekarang mengoleksi hingga 80 ribu memorabilia dari musikus di seluruh dunia.

Menginjak 1982, restoran ini memulai ekspansinya ke Amerika Serikat. Jaringan restoran pun semakin luas hingga merambah pasar Asia, dengan berdirinya HRC Tokyo pada 1983.

Lini usaha restoran ini berkembang dengan merambah bisnis hotel dan kasino di Las Vegas, Nevada pada 1995, yang disusul pembangunan Hard Rock Hotel di Pulau Dewata pada 1998.

Secara global, kini Hard Rock International mengelola 180 kafe, 27 hotel, dan 11 kasino. Hard Rock pun memiliki lebih dari 86 ribu memorabilia dari musisi global. Koleksi itu berupa gitar dengan tanda tangan pemiliknya, kostum dari konser dunia, hingga kelengkapan musik lainnya. Untuk itu, restoran ini didapuk sebagai pemilik koleksi memorabilia musik terbanyak di dunia.

 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Dini Pramita
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...