Mengenal Sejarah Bharat, Nama 'Baru' untuk India

Mela Syaharani
7 September 2023, 15:52
Becak otomatis berkendara melewati Gerbang India pada pagi hari berkabut asal di New Delhi, India, Senin (11/11/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi
Becak otomatis berkendara melewati Gerbang India pada pagi hari berkabut asal di New Delhi, India, Senin (11/11/2019).

Bertahun-tahun kemudian, India menjadi yang paling sering dipakai, terutama pada konteks dunia internasional. Bharat tetap digunakan tapi hanya dalam bahasa Hindi dan bahasa daerah lainnya.

Saat ini sebenarnya pemakaian Bharat tetap menjadi penting dalam budaya India dan bahasa resminya, Hindi. Pemakaiannya terutama dalam dunia literatur, puisi, dan ekspresi kultural lainnya.

Ada juga nama lain India, yaitu Hindustan, yang berarti tanah Indus dalam bahasa Persia. Nama ini menjadi populer untuk menyebut India selama era Kesultanan Mughal dan sering diapakai kaum nasional Hindu. Namun, Hindustan bukan nama resmi yang diakui dalam konstitusi.

INDIA-POLLUTION
India. (ANTARA FOTO/REUTERS/Altaf Hussain)

Ditentang Oposisi India

Pemerintahan Modi terus berusaha menghapus jejak kolonial tersebut. Modi yang berasal dari partai nasional Hindu, Bharatiya Janata (BJP), juga telah mengganti sejumlah nama jalan, taman, dan bangunan yang terkait dengan Inggris.    

Jalan yang sebelumnya bernama Kingsway, kini berganti menjadi Kartavya. Lalu, Taman Mughal menjadi Taman Amrit Udyan. 

Pada 2018, Modi juga mengubah nama pulau yang memakai nama penguasa Inggris. Pulau itu kini bernama Kepualaun Andaman dan Nikobar. Ia berencana meresmikan perubahan nama India menjadi Bharat dalam sidang parlemen pada 18 hingga 22 September nanti. 

Tindakan Modi mendapat tentangan dari pemimpin oposisi. Mereka menilai pemerintah tidak seharusnya membuang India karena nama ini memiliki nilai merek yang tidak terhingga.

Pergolakan soal perubahan nama pada negara Asia Selatan ini semakin parah. Barisan oposisi berencana untuk menggeser Modi pada pemilu berikutnya.

Perdebatan di media sosial pun tak kalah sengit. Beberapa yang menentang menyebut langkah penggantian nama adalah upaya keenganan Modi untuk mempertahankan prinsip persatuan dan keberagaman India.

Namun, ada pula yang memuji perubahan tersebut sebagai upaya pemerintah menghapus jejak imperialisme dan kembali dalam sejarah asli India. 

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...