Kasus Virus Corona Makin Merebak, Bursa Saham Global Rontok

Agustiyanti
27 Februari 2020, 12:46
virus corona, pasar saham, bursa saham global, investor saham
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ilustrasi. Jumlah kasus infeksi virus corona di Tiongkok untuk pertama kalinya disusul oleh kasus baru di negara lain membuat investor panik dan kabur dari pasar saham.

(Baca: Bantu Sektor Terdampak Corona, OJK Relaksasi Aturan Kredit Bermasalah)

Ketika kepanikan meningkat, otoritas Meksiko melarang kapal pesiar untuk berlabuh di salah satu pelabuhannya.

Jerman, yang memiliki sekitar 20 kasus, mengatakan sudah tidak mungkin untuk melacak semua rantai infeksi. Menteri Kesehatan Jens Spahn mendesak pemerintah daerah, rumah sakit, dan pengusaha untuk meninjau perencanaan pandemi tersebut.

Penyebaran kasus virus corona yang meningkat du luar Tiongkok membuat sejumlah pertemuan besar terancam batal. Di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe menyerukan agar acara-acara olahraga dan budaya dikurangi selama dua pekan ke depan, meningkatkan kekhawatiran Olimpiade Tokyo 2020 dibatalkan.

Kasus pertama Amerika Latin dikonfirmasi oleh seorang pria berusia 61 tahun di Sao Paulo, Brasil, yang baru-baru ini mengunjungi Italia. Diagnosis ini bertepatan dengan liburan karnaval, waktu puncak untuk perjalanan domestik. Indeks saham Brasil turun lebih dari 7%.

(Baca: Antisipasi Corona, Arab Saudi Setop Kedatangan Jamaah Umrah Baru)

Selain di Brasil, terdapat kasus virus corona di Aljazair, Austria, Kroasia, Yunani, Rumania, Spanyol, Swedia dan Swiss setelah warganya berpergian ke Italia.

Italia sendiri telah melaporkan lebih dari 400 kasus, yang berpusat di jantung industri Lombardy dan Veneto.

Sebuah hotel di Tenerife di Kepulauan Canary Spanyol diisolasi karena kasus virus corona yang terkait dengan Italia.

"Ini sangat menakutkan karena semua orang keluar, di kolam renang, menyebarkan virus," kata tamu hotel Lara Pennington yang berusia 45 tahun.

Menurut perhitungan Reuters, terdapat hampir 50 kematian di luar Tiongkok, termasuk 12 di Italia dan 19 di Iran. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan kemarin lusa (25/2) seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Iran melaporkan terdapat 139 kasus, tetapi ahli epidemiologi mengatakan tingkat kematian akibat virus corona sekitar 2%. Dengan demikian, jumlah kasus virus corona di negara ini berpotensi lebih banyak.

Virus corona juga telah menjalar ke sejumlah negara di Timur Tengah. Setelah Iran, negara di sekitarnya yakni Kuwait, Bahrain, Afghanistan, dan Irak juga melaporkan temuan kasus virus corona.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...