Nara Hotel, Perusahaan dengan Lonjakan Aset 821% yang Tertunda IPO

Image title
Oleh Ihya Ulum Aldin - Happy Fajrian
7 Februari 2020, 17:42
hotel nara international, bursa efek indonesia, ipo, pencatatan saham
www.narahotelsinternational.com
Hotel Tijili Benoa, salah satu hotel milik PT Nara Hotel International. BEI menunda pencatatan saham Nara Hotel International atas laporan kecurangan pencatatan aset perusahaan.

Sedangkan Adrianus Daniel Sulaiman saat ini menjabat sebagai direktur utama perusahaan bersama Yudhistira Putra Sakti sebagai wakil direktur, Endy Kusumo sebagai direktur, Francis Maria Caesar Dick (direktur), dan Muliaman Kamal (direktur).

Kemudian pada jajaran komisaris, Anak Agung Ngurah Oka Swardipa bertindak sebagai komisaris utama, Adolf Chien Fay Lim sebagai komisaris, dan Hamdi Hassyarbaini sebagai komisari independen.

(Baca: Saham Blue Chip Rontok, Karena Penyelesaian Pembubaran Reksa Dana?)

Rencana IPO Nara Hotel International

Adapun dalam rencana IPO, Nara Hotel melepas 2 miliar sham baru atau setara 20% dari total saham. Saham tersebut ditawarkan ke publik pada harga Rp 101 per unitnya. Sehingga dari aksi korporasi ini perusahaan akan meraup dana segar Rp 202 miliar.

Secara bersamaan, Nara Hotel juga memberikan pemanis dengan menerbitkan sebanyak 2,8 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru tersebut atau sebanyak 35% dari total jumlah saham saat penyertaan pendaftaran IPO.

Ketika IPO rampung, saham milik Caesar Indah Manajemen bakal terdelusi menjadi 24%, sedangkan saham milik Omni Multi Artha terdelusi menjadi 56%.

Perusahaan akan menggunakan 45% dana dari IPO untuk membangun hotel di Nusa Peninda, Bali, seluas lebih kurang 9.200 meter persegi. Pembangunan hotel yang direncanakan dimulai semester ini, diperkirakan memakan dana sebesar Rp 112,5 miliar.

(Baca: Transaksi di Bursa Saham Anjlok 20%, Diduga Terkait Pemblokiran Bandar)

Kemudian 15% dana hasil IPO akan digunakan untuk melakukan pembangunan day club di lokasi yang sama, dengan luas bangunan sekitar 4.062 meter persegi. Dana yang dibutuhkan untuk membangun day club ini diperkirakan mencapai Rp 37,5 miliar.

Perusahaan juga akan membangun water park atau wahana air di tanah seluas 5.645 meter persegi, dan telah mengalokasikan 12,5% dana hasil IPO untuk rencana ini. Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk membangun kawasan water park tersebut sebesar Rp 32,25 miliar.

Kemudian 10% dari dana IPO akan digunakan untuk membangun area komersial seluas 8.450 meter persegi yang diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 25 miliar. Serta 10% untuk membeli tanah seluas 21.725 meter persegi di Nusa Penida, Bali yang akan digunakan untuk memperluas wilayah hotel.

Sisanya, sekitar 7,5% dari total dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan. Begitu pula dengan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan untuk modal kerja.

(Baca: IHSG Sesi I Naik 0,15% ke 5.996,29 di Tengah Bursa Asia yang Memerah)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...