Investor Hati-hati Soal Tarif Tiongkok, IHSG dan Bursa Asia Berguguran
Sehingga, investor cenderung bersikap lebih hati-hati untuk mengantisipasi perkembangan yang tidak terduga dari hubungan AS dan Tiongkok. Meski demikian, dikabarkan pihak Tiongkok saat ini sudah berada di Washington untuk menandatangani perjanjian dagang.
(Baca: Anjlok 0,28%, Damai Dagang AS-Tiongkok Tak Mampu Angkat Harga Minyak )
Meski IHSG terkoreksi, investor asing terpantau masih terus menambah asetnya di pasar saham Indonesia dengan catatan pembelian bersih (net buy) saham Rp 110,36 miliar sepanjang sesi I. Dua saham yang diburu investor asing yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 99,5 miliar dan Astra International Tbk (ASII) Rp 64,8 miliar.
Transaksi pada penutupan perdagangan sesi pertama mencapai Rp 3,18 triliun yang berasal dari 3,9 miliar saham yang ditransaksikan 273.452 kali oleh investor. Sebanyak 113 saham naik, 247 saham turun, dan sisanya bergerak mendatar alias stagnan.
Adapun koreksi IHSG pada sesi I disebabkan turunnya indeks sektor pertanian sebesar 1,77%. Beberapa saham yang turun seperti Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 1,89% menjadi Rp 12.950 per saham serta PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun 2,54% menjadi Rp 1.340 per saham.
(Baca: Harga Emas & Logam Mulia Antam Stabil Jelang Damai Dagang AS-Tiongkok)