Investor Hati-hati Soal Tarif Tiongkok, IHSG dan Bursa Asia Berguguran

Image title
15 Januari 2020, 13:34
ihsg hari ini, ihsg sesi i, ihsg turun, perjanjian dagang
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
IHSG dan bursa Asia kompak terkoreksi hingga siang ini, Rabu (15/1), karena investor berhati-hati terhadap perkembangan yang tidak diinginkan dari AS dan Tiongkok.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (15/1), terkoreksi 0,38% ke level 6.301,2. Tidak hanya IHSG, seluruh bursa utama Asia siang ini terkoreksi walaupun penandatanganan perjanjian dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok sudah di depan mata.

Adapun kinerja IHSG di antara bursa Asia lainnya bukanlah yang terburuk. Indeks Hang Seng memimpin kinerja negatif bursa Asia dengan turun 0,61%, diikuti Shanghai Composite 0,59%, Kospi 0,50%, Nikkei 0,49%, Strait Times 0,40%, dan Strait Times 0,42%.

"Perhatian investor akan tertuju pada penandatanganan kesepakatan dagang. Secara teknikal IHSG terindikasi berpotensi naik dalam jangka pendek," kata analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan.

(Baca: Perjanjian Dagang AS-Tiongkok Diteken Hari ini, IHSG Diprediksi Naik)

Kendati demikian, optimisme investor yang bangkit dari sentimen tersebut sedikit terpukul oleh pernyataan AS yang mengatakan bahwa tarif terhadap produk asal Tiongkok tidak akan dihapuskan setidaknya hingga pelaksanaan pemilu di negeri Paman Sam pada November 2020.

Penghapusan tarif nantinya juga akan sangat bergantung pada bagaimana Tiongkok bisa mematuhi poin-poin kesepakatan dagang di antaranya menambah pembelian produk energi, pertanian, dan manufaktur AS untuk menutup defisit perdagangan AS dengan Tiongkok yang mencapai sekitar US$ 300 miliar.

Sehingga, investor cenderung bersikap lebih hati-hati untuk mengantisipasi perkembangan yang tidak terduga dari hubungan AS dan Tiongkok. Meski demikian, dikabarkan pihak Tiongkok saat ini sudah berada di Washington untuk menandatangani perjanjian dagang.

(Baca: Anjlok 0,28%, Damai Dagang AS-Tiongkok Tak Mampu Angkat Harga Minyak )

Meski IHSG terkoreksi, investor asing terpantau masih terus menambah asetnya di pasar saham Indonesia dengan catatan pembelian bersih (net buy) saham Rp 110,36 miliar sepanjang sesi I. Dua saham yang diburu investor asing yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 99,5 miliar dan Astra International Tbk (ASII) Rp 64,8 miliar.

Transaksi pada penutupan perdagangan sesi pertama mencapai Rp 3,18 triliun yang berasal dari 3,9 miliar saham yang ditransaksikan 273.452 kali oleh investor. Sebanyak 113 saham naik, 247 saham turun, dan sisanya bergerak mendatar alias stagnan.

Adapun koreksi IHSG pada sesi I disebabkan turunnya indeks sektor pertanian sebesar 1,77%. Beberapa saham yang turun seperti Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 1,89% menjadi Rp 12.950 per saham serta PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun 2,54% menjadi Rp 1.340 per saham.

(Baca: Harga Emas & Logam Mulia Antam Stabil Jelang Damai Dagang AS-Tiongkok)

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...