IHSG Berpotensi Menguat, Saham Telekomunikasi BUMN Jadi Rekomendasi
Beberapa analis memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (28/11) berpeluang menguat secara teknikal. Walaupun IHSG pada penutupan perdagangan kemarin melemah 0,05% ke level 6.023,04.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi, IHSG menguat secara teknikal. "Dengan konfirmasi mampu kembali kuat di atas level 6.050 pada support resistance 6000-6125," kata dia dalam risetnya, Kamis (28/11).
Ia pun merekomendasikan beberapa saham. Di antaranya Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Ultrajaya Milk Industry (ULTJ), dan Bank Permata (BNLI).
Lalu, Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Telkom (TLKM), Sri Rejeki Isman (SRIL), Matahari Department Store (LPPF), Media Nusantara Citra (MNCN), dan Surya Citra Media (SCMA).
(Baca: Gagal Manfaatkan Sentimen Optimisme Perang Dagang, IHSG Turun 0,05%)
Hal senada disampaikan oleh Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama. Ia memproyeksikan, IHSG hari ini menguat dengan area support dan resistance pada rentang 5.988,87 dan 6.062,98. "Kami mengindikasikan adanya potensi rebound sehingga IHSG berpeluang ke level resistance," katanya.
Sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor yakni AKR Corporindo (AKRA) dan Astra International (ASII). Selain itu, Gudang Garam (GGRM), Salim Ivomas Pratama (SIMP), Telkom (TLKM), dan Wijaya Karya (WIKA).
Hal berbeda disampaikan oleh Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan. Ia memperkirakan, IHSG kembali terkoreksi dengan rentang support 5.995 hingga 5.974. Sedangkan level resistance pada perdagangan hari ini di level 6.072 hingga 6.044.
(Baca: IHSG Hari Ini Diramal Turun Lagi, Saham Bank dan Tambang Direkomendasi)
"Pelemahan diperkirakan akan terbatas melihat stochastic mulai menyentuh area jenuh jual. Beberapa hasil data perekonomian diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan," kata Dennies.
Dia pun memberikan beberapa rekomendasi saham kepada investor. Di antaranya Medco International (MEDC), Bukit Asam (PTBA), dan Ace hardware (ACES).
Pada penutupan perdagangan kemarin, mayoritas bursa saham Asia menguat. Hal ini dipengaruhi sentimen dari perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Utamanya, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa penandatanganan perjanjian dagang dengan Tiongkok sudah semakin dekat.
(Baca: Investor Asing Jualan Saham Rp 1,5 Triliun, IHSG Terperosok 0,73%)