Hindari Pasar Tiongkok, Bukit Asam Perluas Pasar Non-Tradisional

Image title
28 Oktober 2019, 13:22
pt bukit asam, batu bara, penjualan batu bara, penetrasi pasar
Ilustrasi tambang batu bara. PT Bukit Asam akan memperluas penetrasinya ke pasar non tradisional untuk meningkatkan penjualan batu bara. Pasar yang menjadi sasaran yaitu Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Australia.

Meski volume penjualan meningkat, laba perseroan justru tergerus. Pada periode Juli-September PTBA membukukan laba bersih Rp 3,1 triliun atau turun 20,5% secara tahunan atau yoy. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya beban pokok pendapatan 12,9 % menjadi Rp 10,5 triliun.

(Baca: Permintaan Turun, Harga Batu Bara Oktober Anjlok ke US$ 64,8 per Ton)

Naiknya beban pendapatan paling besar disebabkan oleh biaya angkutan kereta api seiring dengan peningkatan volume angkutan, serta naiknya biaya jasa penambangan, karena meningkatnya rata-rata nisbah kupas atau stripping ratio.

Hingga September 2019 tercatat nisbah kupas sebesar 4,6 bcm per ton, atau naik 12% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Kenaikan nisbah kupas ini disebabkan produksi batu bara kalori tinggi atau sebesar 6.100 kkal/ kg GAR sebanyak 1,9 juta ton.  

Selain itu, juga disebabkan oleh melemahnya harga batu bara yang turun sebesar 7,8% secara yoy yakni menjadi Rp 775.675 per ton. Turunnya harga batu bara yang dijual oleh perusahaan dipicu oleh turunnya harga pada indeks Newcastle sebesar 81,3 per ton atau turun 25% secara yoy

Adapun pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 16,25 triliun atau naik 1,37% secara yoy. Sedangkan per 30 September 2019 aset Bukit Asam sebesar Rp 25,2 triliun, kas dan setara kas sebesar Rp 4,2 triliun.

(Baca: Biaya Produksi Meningkat, Laba Bersih PTBA Anjlok 22,5%)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...