Mayoritas Kinerja Emiten LQ45 Melambat di Triwulan II 2019
Mayoritas kinerja perusahan yang tergabung dalam indeks LQ45 membukukan perlambatan pada triwulan II 2019. Mirae Asset Sekuritas mencatat, hingga 4 Agustus 2019, sebanyak 35 dari 45 emiten yang sudah merilis laporan keuangan triwulan II 2019 kinerjanya melambat.
Analis Senior Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dalam risetnya melaporkan, laba bersih LQ45 pada triwulan II 2019 turun 2,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp 48 triliun. "Padahal, pada triwulan I 2019, laba bersih emiten-emiten LQ45 ini tumbuh 2,6% secara tahunan menjadi Rp 51,7 triliun," tulis Hariyanto dalam risetnya.
Pada triwulan II 2019, penopang laba bersih emiten LQ45 antara lain berasal dari sektor keuangan dengan mencapai Rp 17,2 triliun. Ada pun PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merupakan penopang laba bersih sektor keuangan. Torehan laba bersih keduanya juga tercatat sebagai yang tertinggi di antara seluruh emiten LQ45.
(Baca: IHSG Ditutup Naik, Saham BCA dan Gudang Garam Dikoleksi Asing)
Bank BCA atau BBCA selaku bank swasta terbesar di dalam negeri ini mampu mengantongi laba bersih senilai Rp 6,8 triliun, diikuti Bank Mandiri dengan raihan laba bersih Rp 6,2 triliun pada triwulan II 2019.
Dari deretan perusahaan yang tergabung dalam LQ45 ini, ada pula perusahaan yang mencatatkan rugi bersih pada triwulan II 2019, yaitu PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC). Perusahaan energi itu dilaporkan mengantongi rugi bersih senilai Rp 3 miliar pada Maret-Juni 2019.
Selain tercatat pertumbuhan laba bersih yang minus, pendapatan emiten LQ45 juga tercatat hanya mampu tumbuh 3,6% secara tahunan menjadi Rp 380,4 triliun. Sedangkan pada triwulan I 2019, pendapatannya mampu tumbuh hingga Rp 6,3% secara yoy menjadi Rp 378,9 triliun.
(Baca: Inilah 10 Saham Paling Cuan Selama Sepekan, Emiten Baru Untung 111%)
Pendapatan emiten di LQ45 sejauh ini ditopang oleh sektor konsumer dengan total pendapatan senilai Rp 100,3 triliun. Adapun pendapatan sektor konsumer, terbesar disumbang oleh dua emiten rokok, yaitu PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) senilai Rp 26,9 triliun dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang senilai Rp 26,5 triliun.
Sedangkan secara keseluruhan, pendapatan terbesar pada jajaran emiten LQ45 dicapai PT Astra International Tbk (ASII) dengan perolehan sebesar Rp 56,5 triliun pada triwulan II 2019 ini. Pendapatan ini juga diikuti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 34,5 triliun.