Diversifikasi Bisnis Topang WIKA, Bahana Naikkan Rekomendasi Beli

Image title
17 Mei 2019, 15:16
bahana rekomendasi saham 2019, beli saham WIKA.
Kementerian PUPR
Produksi Box Girder di Pabri WIKA Industri dan Konstruksi, Tangerang.

Manajemen WIKA dinilai sudah melakukan langkah antisipasi dengan melakukan investasi di berbagai proyek konstruksi sekitar lima hingga tujuh tahun lalu, yang bakal menuai keuntungan pada tahun ini.

WIKA banyak melakukan investasi di proyek jalan tol dan pembangkit listrik, yang kepemilikannya siap untuk dijual. Mereka pun memiliki beragam bisnis mulai dari properti, beton, energi, dan gedung, sehingga saat pembangunan jalan mulai sepi, perseroan masih bisa mengantongi margin dari bisnis lainnya.

Tahun ini, WIKA juga diuntungkan karena sudah ada kepastian atas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Mereka juga terlibat untuk pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) phase 2 serta Light Rail Transit (LRT) Jakarta. 

(Baca: Tumbuh 58,45%, Laba Bersih Kuartal I 2019 WIKA Capai Rp 341 Miliar)

Bahana memperkirakan, WIKA akan mengantongi kenaikan order baru sekitar 10% - 15% tahun ini, dengan nilai kontrak baru diperkirakan sebesar Rp 52,95 triliun. Dengan demikian, pendapatan WIKA diperkirakan naik sekitar 48% secara tahunan menjadi Rp 44,22 triliun, dan laba bersih diperkirakan naik sekitar 27% secara tahunan menjadi Rp 2,16 triliun.

Di sisi lain, Bahana memberikan rekomendasi hold untuk saham Pembangunan Perumahan (PTPP) dengan target harga Rp 2.150 per saham. Tahun ini, manajemen dinilai berupaya untuk melakukan keseimbangan atas kapasitas perusahaan yang tercermin pada rasio pinjaman terhadap modal (gearing ratio) sebesar 40%. "Sehingga, perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membiayai proyek baru," kata Anthony.

Namun, dia menilai, PTPP termasuk konservatif dalam mengambil proyek-proyek yang akan dikerjakan, atau lebih fokus mengerjakan proyek yang pembayarannya lebih pasti dan lebih cepat.

PTPP diprediksi mampu mengantongi kenaikan order baru sepanjang 2019 sebesar 16%, atau secara nominal diperkirakan mencapai Rp 41,82 triliun. Dengan perkiraan kenaikan total pendapatan sekitar 11% menjadi Rp 28,12 triliun dan laba bersih diperkirakan naik sekitar 5% menjadi Rp 1,58 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...