Dibuka Naik 0,46%, IHSG Bisa Melaju Didukung Data Penjualan Ritel

Happy Fajrian
12 Maret 2019, 11:23
Bursa Saham
Arief Kamaludin|Katadata

Dari AS data ketenagakerjaan non pertanian mencetak lapangan kerja yang lebih rendah dari perkiraan. Sedangkan dari Tiongkok, terjadi penurunan ekspor hingga 20,7% dan impor turun 5,2%, dan perekonomian diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 6% hingga 6,5%.

International Monetery Fund (IMF) juga memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 menjadi 3,5% dari sebelumnya yakni 3,7%. Sementara itu pada 2020, IMF juga memangkas perkiraanya dari 3,7% menjadi 3,6%.

Namun ada juga sentimen yang berpotensi menggerakkan bursa saham Asia dan IHSG ke arah yang positif, yakni perkembangan Brexit yang positif setelah Komisi Uni Eropa (UE) menyetujui perubahan kesepakatan Brexit dengan UE. Sehingga kemungkinan terjadinya 'no deal Brexit' semakin rendah, yang juga menurunkan ketidakpastian global.

(Baca: Laba Bersih Anjlok, Anak Usaha Garuda Indonesia Bagi Dividen 20%)

Sedangkan IHSG berpotensi bergerak naik didorong rilis data penjualan ritel oleh Bank Indonesia (BI) Februari 2019 yang diperkirakan naik 10,8% secara tahunan atau lebih baik dibandingkan kondisi Januari 2019 yang terjadi kenaikan penjualan ritel sebesar 7,2% secara tahunan.

Kendati didukung sentimen positif tersebut, IHSG sementara ini telah kembali ke zona merah dengan koreksi sebesar 0,07% ke posisi 6.361,79. Sebanyak 164 saham naik dan 164 lainnya turun, serta 140 saham nilainya tidak bergerak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...