Emas Catat Rekor Penjualan, Laba Bersih Antam Naik 541%

Image title
11 Maret 2019, 14:15
Antam
Arief Kamaludin|KATADATA
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengantongi pertumbuhan laba bersih hingga 541% pada 2018. Laba bersih mereka tahun lalu menjadi Rp 874,4 miliar. sedangkan pada tahun sebelumnya senilai Rp 136,5 miliar.

Sepanjang 2018 pun, volume penjualan bijih bauksit mencapai 920 ribu wmt, naik 10% dibandingkan capaian penjualan bijih bauksit 2017. Antam juga mencatatkan pendapatan dari bijih bauksit sebesar Rp482 miliar naik 21% dibandingkan nilai penjualan bijih bauksit pada 2017 sebesar Rp398 miliar.

Dengan capaian produksi tersebut, laba kotor Antam di 2018 naik tajam sebesar 111% menjadi Rp3,47 triliun dibandingkan 2017, seiring dengan kenaikan nilai penjualan dan nilai beban pokok penjualan Antam sebesar Rp21,76 triliun. Dengan adanya peningkatan laba kotor, maka Antam dapat mencatat laba usaha sebesar Rp1,85 triliun atau naik 208% dibandingkan laba usaha 2017 sebesar Rp600 miliar.

Peningkatan kinerja produksi dan penjualan yang signifikan serta upaya Antam untuk beroperasi pada tingkat biaya tunai produksi yang rendah pada tahun 2018 mendukung capaian positif EBITDA ANTAM menjadi Rp3,33 triliun tumbuh 51% dibandingkan capaian 2017 sebesar Rp2,21 triliun.

Nikel Antam
Nikel Antam (Katadata)

Target Antam di 2019

Dimas enggan menjabarkan target laba bersih dan pendapatan tahun depan. Dia hanya mengatakan, target penjualan feronikel tahun ini akan naik sebesar 25% menjadi 30.280 TNi, dibandingkan realisasi penjualan tahun 2018.

Untuk mendukung peningkatan target produksi tersebut, pada tahun 2019 ANTAM menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 10,50 juta wet metric ton (wmt), naik 12% dibandingkan capaian produksi bijih nikel tahun 2018 sebesar 9,32 juta wmt.

Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel, serta untuk mendukung penjualan bijih nikel. Total penjualan bijih nikel tahun ini ditargetkan sebesar 8 juta wmt. "Ini untuk pasar domestik dan ekspor," ujar Dimas. Total penjualan tersebut tumbuh 26% dibandingkan realisasi penjualan bijih nikel tahun 2018 sebesar 6,33 juta wmt.

Untuk komoditas emas, ANTAM menargetkan produksi di tahun 2019 sebesar 2.036 kg atau setara dengan 65.458 troy ounce dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung. Mereka juga ingin meningkatkan penjualan emas mencapai 32.036 kg (1,02 juta t.oz), tumbuh sebesar 14% dibandingkan realisasi penjualan emas tahun 2018 (unaudited) sebesar 27.894 kg (896.812 troy ounce).

(Baca: ANTAM Genjot Produksi Komoditas Utama Untuk Tingkatkan Kinerja 2019)

Dimas melihat peningkatan harga emas mulai terjadi sejak awal tahun. "Data ekonomi Amerika Serikat dan kebijakan suku bunga tinggi akan memberi dampak ke harga emas," katanya.

Antam optimis dengan target peningkatan penjualan emas tahun ini, seiring dengan ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran produk Logam Mulia ANTAM, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Sedangkan untuk bauksit, ANTAM menargetkan produksi bijih bauksit tahun ini sebanyak 3,17 juta wmt, atau tumbuh 188% dibanding realisasi produksi tahun 2018 sebesar 1,10 juta wmt.

Untuk penjualannya ditargetkan sebesar 3,22 juta wmt atau naik sebesar 250% dibandingkan realisasi penjualan tahun 2018 sebesar 920 ribu wmt. Peningkatan produksi dan penjualan bijih bauksit seiring untuk pemenuhan permintaan pasar domestik maupun ekspor.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...