IHSG Naik 0,28% Pada Sesi I Ditopang Sektor Pertanian dan Tambang

Happy Fajrian
21 Januari 2019, 14:14
BEI
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bursa Efek Indonesia mengadakan konferensi pers mengenai Pengumuman Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan (27/12). Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski tahun depan memasuki tahun politik. Justru tantangan terbesar datang dari faktor eksternal yang tak bisa dihindari.

Kinerja IHSG senada dengan kinerja mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang juga menghijau. Strait Times dan Shanghai naik 0,40%, Hang Seng 0,35%, Nikkei 0,25%, serta KLCI Malaysia naik 0,55%. Hanya indeks PSEi Filipina dan Kospi Korea yang saat ini terkoreksi masing-masing 0,35% dan 0,03%.

Kendati bergerak positif, kenaikan harga minyak mentah dunia berpotensi menekan kinerja IHSG. Hari ini harga minyak WTI naik 0,37% sedangkan untuk harga kontrak pengiriman Februari naik 3,32% menjadi US$ 53,8 per barel. Sedangkan harga minyak brent hari ini naik 0,32%, dan harga kontrak pengiriman Maret 2019 naik 2,48% menjadi US$ 62,7 per barel.

Kenaikan harga minyak akan berdampak pada neraca perdagangan yang telah mencatatkan defisit terbesarnya sepanjang masa tahun lalu dan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Nilai tukar rupiah terhadap dolar pun akan semakin tertekan. Siang ini nilai rupiah melemah 0,35% terhadap dolar menjadi Rp 14.225/dolar AS.

Tidak hanya terhadap dolar, rupiah melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya yakni euro melemah 0,55% menjadi Rp 16.195/euro dan turun 0,41% terhadap poundsterling menjadi Rp 18.312/pounds. Rupiah juga melemah terhadap mayoritas mata uang di kawasan Asia.

(Baca: Deretan 10 Saham Terbaik Pekan III Januari, Sektor Tambang Naik Tinggi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...