Terkerek Data Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Ditutup Menguat 0,24%

Image title
5 November 2018, 18:05
Bursa
Arief Kamaludin|KATADATA
Bursa

Namun, Aditya memprediksi ada potensi koreksi minim di pasar modal pada perdagangan besok, Selasa (6/11). Secara teknikal, dia memperkirakan IHSG akan berada di level support 5.860 poin sedangkan resistance di level 5.950 poin.

Jika terjadi koreksi, investor bisa memanfaatkannya untuk masuk ke sektor-sektor yang sudah turun cukup banyak sejak awal tahun ini. Ia mencontohkan, indeks sektor konsumer yang sejak awal tahun ini terkoreksi 13,7%.

Sementara itu, William memperkirakan laju IHSG besok akan menguat di kisaran 5.850 hingga 5.965 poin. Penguatan IHSG disebabkan oleh batalnya kenaikan cukai rokok. Hal itu membuat saham-saham emiten rokok, seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan menguat. "Bobotnya HMSP dan GGRM besar terhadap IHSG jika menguat," kata William.

Saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) memimpin jajaran top gainers hari ini dengan kenaikan 18,43% menjadi Rp 1.510. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) di urutan kedua dengan kenaikan 17,14% menjadi Rp 164. PT Ever Shine Tex  Tbk (ESTI) di urutan ketiga dengan penguatan 7,79% menjadi Rp 83. 

Di jajaran top losers, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) memimpin dengan penurunan 19,46% menjadi Rp 120. PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) di posisi kedua dengan penurunan 7,38% menjadi Rp 138. Adapun PT Hanson International Tbk (MYRX) di posisi ketiga dengan penurunan 7,19% menjadi Rp 129. 

(Baca: Cukai Rokok Batal Naik, Harga Saham Gudang Garam Lambungkan IHSG)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...