Investor Institusi Memburu Saham Perdana Rumah Sakit Hermina

Hari Widowati
18 April 2018, 20:36
Seorang dokter sedang memeriksa pasien dengan alat khusus.
ANTARA
Pemeriksaan pasien di sebuah rumah sakit.

Medikaloka berencana menggunakan 25% dana IPO untuk pengembangan rumah sakit baru, 25% untuk pembelian peralatan medis, 25% untuk membayar utang yang akan jatuh tempo tahun ini, dan 25% untuk modal kerja operasional perusahaan. Aristo mengatakan, tahun ini perusahaan membutuhkan belanja modal Rp 700 miliar untuk membangun 4 rumah sakit di Samarinda, Ujung Pandang, Palembang, dan satu lokasi lainnya yang masih difinalisasi.

Medikaloka merupakan salah satu pengelola jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia. Kompetitor Medikaloka di Indonesia adalah PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Menurut Hendra, kisaran harga saham perdana Medikaloka mencerminkan rasio EV/EBITDA 2018 sebesar 16,7 kali-21,7 kali yang setara dengan rata-rata valuasi di industri kesehatan.

(Baca: Enam Bulan, Grup Lippo Agresif Beli Rumah Sakit Hampir Rp 500 M)

Medikaloka memiliki model bisnis yang berbeda dengan jaringan rumah sakit lainnya. Untuk pembangunan setiap rumah sakit baru, Medikaloka bermitra dengan para dokter. Medikaloka memiliki porsi saham 68%-70% pada setiap rumah sakit sedangkan sisanya dimiliki oleh para dokter. "Dengan memiliki saham minoritas, para dokter akan memperhatikan kualitas dan lebih loyal," kata Aristo. Model bisnis seperti ini diterapkan di Bangkok Dusit Medical Services yang merupakan penyedia layanan kesehatan terbesar di Thailand.

Perusahaan akan menambah 4 rumah sakit setiap tahun sehingga total rumah sakit yang dimiliki menjadi 40 rumah sakit pada 2020. Hingga akhir 2017, perusahaan memiliki 28 rumah sakit yang tersebar di 17 kota, terdiri atas 6 RSU kelas B dan 22 RSU kelas C yang memiliki 2.400 dokter spesialis.

Pada 2017, pendapatan Medikaloka tumbuh 19,9% menjadi Rp 2,68 triliun sedangkan EBITDA mencapai Rp 574,9 miliar. Pada periode yang sama, jumlah pasien rawat jalan tumbuh 26,7% menjadi 4,5 juta pasien sedangkan pasien rawat inap tumbuh 28,6% menjadi 242.741 pasien. Rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) pendapatan Medikaloka dalam tiga tahun terakhir mencapai 25,2%. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan tahunan EBITDA perusahaan dalam tiga tahun terakhir mencapai 30,8%.

Perusahaan menjadwalkan masa pembentukan harga (bookbuilding) pada 18-26 April 2018. Jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif pada 7 Mei 2018, penawaran umum akan dilakukan pada 9-11 Mei 2018. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada 16 Mei 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...