Saham Anak Usaha Garuda Ditaksir Perusahaan Prancis

Miftah Ardhian
22 September 2017, 14:41
Pahala Garuda
Katadata | Arief Kamaludin
Pahala N. Mansury, Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru.

"Kalau liat fundamental, kinerja juga pertumbuhannya bagus, marjinnya bagus. Ke depannya juga (bagus) karena ini industri yang masih mengalami pertumbuhan signifikan," ujar Pahala.

GMF sendiri berencana melakukan IPO yang dimulai dengan sesi penawaran pada bulan September 2017. Anak usaha dari Garuda tersebut menargetkan perolehan dana segar paling banyak sebesar US$ 200-250 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun-Rp 3,2 triliun dari aksi korporasinya.

Direktur Utama GMF Iwan Juniarto menuturkan, total saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 10,89 miliar lembar saham. Jumlah tersebut setara dengan 30% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO dengan 20% dibatasi untuk financial investor. Sedangkan, sisa 10% khusus untuk mitra strategis (strategic partner) dari luar negeri.

Iwan mengatakan, rentang harga per lembar sahamnya sekitar Rp 390-Rp 510. "Ini IPO industri MRO terbesar sejak terakhir kali dilakukan pada 17 tahun lalu oleh Singapura, SIA Engineering Company," ujar Iwan saat konferensi pers, di Jakarta, Senin (11/9) lalu.

Masa penawaran awal akan berlangsung 11-21 September 2017. Sedangkan, untuk penjamin emisi efek (underwriter), sudah ada empat perusahaan yang membentuk join lead yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas. Dengan nilai tersebut, IPO GMF diklaim sebagai yang terbesar dalam industri Maintenance, Repair, & Overhaul (MRO).

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...