Saham Kalbe Terkoreksi 3 Persen Sejak Kasus Siloam Mencuat

Aria W. Yudhistira
18 Februari 2015, 14:56
Katadata
KATADATA
Kasus salah injeksi obat yang menyebabkan dua pasien di RS Siloam Karawaci menyebabkan saham Kalbe Farma dan Siloam International terkoreksi.

Menurut Hans, kasus ini tak akan berdampak besar pada perusahaan, karena porsi penjualan kedua jenis obat ini terbilang kecil dibandingkan total obat beredar secara keseluruhan.

Kasus ini pun tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan obat lain yang diproduksi perseroan. Sebab, pembelian obat dari masyarakat umumnya tergantung pada resep dokter.

Dia juga optimis, dengan adanya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, penjualan obat masih akan baik.

?Harusnya tidak terlalu sentitif terhadap merek atau produsen penerbit. Kan tergantung resep saja. Kecuali obat lepas,? ujarnya.

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto juga memperkirakan pergerakan sahamnya Kalbe Farma akan lebih baik, meski ada potensi melanjutkan penurunan. Dia memperkirakan harga sahamnya berada pada level support Rp 1.800 per saham.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Keuangan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, perseroan masih menghitung dampak penarikan obat tersebut terhadap kinerja perseroan.

Dia juga enggan menyebutkan porsi penjualan kedua jenis obat ini dari total obat yang dijual. ?Proses penarikan produk sedang berjalan sehingga volume belum bisa dihitung dampaknya ke kinerja,? kata dia melalui pesan singkatnya kepada Katadata.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...