Pandemi Corona Gerus Dana Kelolaan Reksadana Maret 2020 Sebesar 13,5%

Image title
22 April 2020, 14:06
reksa dana, investasi, pandemi corona, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Total dana kelolaan reksa dana sepanjang Maret 2020 turun karena ekonomi terpukul Covid-19.

Menurut Wawan, penurunan dana kelolaan pada produk reksa dana pasar uang terjadi karena investor membutuhkan dana kas. "Investor membutuhkan likuiditas akan mencairkan yang paling likuid dan kinerja positif," katanya.

Wawan memperkirakan dana kelolaan reksa dana bakal meningkat pada April 2020 karena kondisi pasar saham yang membaik. Hal itu terlihat dari pergerakan IHSG yang naik hingga 13,46% dalam sebulan terakhir.

Meski begitu, Wawan belum bisa memprediksi pergerakan investor terhadap produk reksa dana pasar uang. "Reksadana jenis lain semua negatif. Investor yang butuh uang tunai, pilihannya hanya pasar uang yang positif," katanya.

Wawan pun mendorong investor tetap berinvestasi meski ekonomi lesu karena Covid-19. Apalagi jika investor ingin berinvestasi jangka menengah selama tiga tahun untuk memilih produk reksa dana.

Menurutnya, alokasi asetnya bisa 50% berbasis obligasi, 30% pasar uang, dan 20% pada saham. "Tetap investasi sesuai profil risiko dan timeframe-nya," ujarnya

(Baca: Bareksa Catat Kenaikan Dana Kelolaan 5% di Tengah Pandemi Corona)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...