BEI Klaim Kebijakannya Sudah Efektif Jaga IHSG dari Sentimen Corona
"Kami lihat cukup berhasil karena setelah adanya halting 30 menit, ada kalanya indeks tidak turun lebih dalam. Bahkan setelah trading halt, bisa berbalik menjadi naik," kata Inarno.
(Baca: Investor Asing Obral Saham Lebih Rp 1 Triliun, IHSG Ditutup Anjlok 2%)
Fluktuasi yang terjadi di pasar saham selama Maret 2020, sudah tidak pernah terjadi pada April 2020 hingga berita ini ditulis. Namun, pihak Bursa belum memberikan sinyal bahwa kebijakan-kebijakan tersebut bakal ditarik lagi, sehingga terjadi perdagangan seperti sebelum penyebaran virus corona.
Inarno mengatakan, pihaknya selalu melihat situasi dan kondisi pasar untuk memutuskan langkah berikutnya. Bahkan, pihak Bursa masih memiliki beberapa kebijakan lain yang bisa diterapkan untuk memberikan waktu kepada investor agar bisa mencerna lebih baik dan tidak panik pada situasi kondisi saat ini.
Meski begitu, Inarno tidak menjelaskan kebijakan lain apa yang bisa diterapkan jika pasar kembali fluktuatif. Dia pun mengatakan, tidak akan terburu-buru menerapkannya di pasar saham. "Kami mesti irit-irit peluru karena situasi tersebut tidak tahu sampai kapan," katanya.
(Baca: Pengujian Obat Corona Gagal, IHSG dan Bursa Saham Asia Berguguran)