Indeks Asia Pasifik Rebound 50% Sejak Kejatuhan Maret, IHSG Hanya 25%

Happy Fajrian
6 Juni 2020, 13:35
bursa saham global, ihsg, pandemi corona,
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/ama/cf
Tiga indeks utama AS di Wall Street, naik lebih dari 42% sejak kejatuhannya pada Maret 2020.

Seperti bank setral Eropa alias European Central Bank (ECB) yang menambah stimulusnya sebesar 600 miliar Euro. Padahal sebelumnya ECB telah menyetujui paket stimulus sebesar 500 miliar Euro dalam bentuk dana pemulihan zona Eropa.

Kemudian awal pekan lalu Korea Selatan mengumummkan stimulus tambahan sebesar 35,3 triliun won atau setara US$ 29 miliar, sehingga total paket stimulus yang digelontorkan pemerintah negeri Ginseng menjadi 270 triliun won atau US$ 221,8 miliar.

Meski demikian kinerja indeks global masih di bawah posisi tertingginya dalam setahun terakhir. Seperti indeks Straits Times Singapura yang masih sekitar 20% lebih rendah atau indeks Kospi yang masih 5,54% lebih rendah meski telah rebound nyaris 50%.

(Baca: Pandemi Corona Buat Emiten Ritel Lesu, Berikut Rekomendasi Sahamnya)

Pasar Mengabaikan Berbagai Berita Buruk

Analis pasar global pun memperingatkan pasar bahwa masih terdapat risiko yang berpotensi kembali menekan bursa saham. Analis Pictet Asset Management Luca Paolini mengatakan, pasar sangat mudah berasumsi bahwa setelah lockdown dibuka, dan roda ekonomi berputar kembali, aset-aset berisiko seperti saham pasti langsung akan melejit.

“Terlalu prematur untuk menyatakan bahwa krisis ini sudah berakir. Valuasi saham-saham terdongkrak lantaran pasar terlalu fokus pada penurunan biaya modal daripada pendapatan,” ujar Paolini seperti dikutip Reuters.

Sementara analis ING, Rob Carnell mengatakan bahwa terlalu banyak berita buruk, dari aspek politik dan ekonomi, yang sulit untuk diabaikan. “Tetapi (berita) itu malah tidak berdampak apapun ke pasar saham,” ujarnya kepada CNBC International.

Menurut Carnell, pasar terlalu naif jika hanya merespon kebijakan ekonomi dari berbagai paket stimulus dan pembukaan lockdown, sehingga menganggap remeh berbagai berita buruk mulai dari kerusuhan di AS hingga potensi konflik AS dengan Tiongkok yang mungkin diperparah dengan kondisi Hong Kong.

(Baca: Optimisme Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 Dongkrak Bursa Saham Global)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...