Investor Wait and See Gelombang Kedua Corona, Bursa Asia Bervariasi
Pasalnya investor dihadapkan pada data peningkatan kasus baru virus corona yang tinggi pada Minggu (21/6), sehingga menimbulkan kekhawatiran gelombang kedua pandemi corona global yang akan membuat pemulihan ekonomi global terhambat.
Kondisi ini juga terlihat di dalam negeri dengan nilai transaksi yang hanya mencapai Rp 2,68 triliun dari 3,29 miliar saham yang ditransaksikan investor. Sebanyak 201 saham terkoreksi, 180 saham naik, dan selebihnya tak bergerak.
Keberhasilan IHSG mengakhiri sesi perdagangan pertama yang sangat fluktuatif di zona hijau, meski hanya naik tipis 0,02%, ditopang oleh indeks sektor pertanian yang naik 2,54%. Indeks ini ditopang saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang lompat 4,17% dan PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 6,71%.
Kemarin WHO melaporkan lebih dari 183 ribu kasus baru dalam sehari, dengan Brazil dan Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan lonjakan kasus tertinggi. Sehingga kekhawatiran terjadinya gelombang kedua pandemi corona membuat investor bersikap wait and see pada perdagangan awal pekan ini.
(Baca: IHSG Akhir Pekan Naik 0,35% Meski Modal Asing Kabur Rp 661 Miliar)