Kontroversi Revisi UU BI yang Memukul Harga Saham Bank-bank Kakap

Safrezi Fitra
9 September 2020, 19:20
Bursa, saham, saham bank, bca, bank mandiri, bri, bni, btn, revisi uu bi, ojk, bank indonesia, indeks finansial, saham perbankan anjlok
123RF.com/Daniil Peshkov

Menurutnya, OJK sudah memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dalam mengawasi industri perbankan. Nafan menilai, di tengah pandemi Covid-19 saja, mitigasi risiko terhadap kredit perbankan sudah diantisipasi oleh OJK sejak dini. Sehingga non-performing loan (NPL) industri perbankan ada di level 3,4%.

"NPL itu masih wajar, masih cukup bagus. Selama ini peran OJK masih sangat baik. Kalau dipindah, pegawai OJK harus dipindahkan juga ke BI," katanya.

Menurut Analis Danareksa Sekuritas Eka Savitri kebijakan pelonggaran yang lebih suportif dari regulator, bisa membuat permasalahan yang membayangi sektor perbankan bakal semakin sedikit. Meski anjlok pada semester I, Danareksa memperkirakan akan peningkatan kinerja keuangan bank pada triwulan III 2020. Prediksinya mengacu pada asumsi  kondisi makro-ekonomi yang sudah lebih stabil.

"Kami juga percaya bahwa bank-bank di bawah pemantauan Danareksa, akan tetap konservatif dalam situasi saat ini," kata Eka dalam riset tertulisnya.

Ia memperkirakan, laba bersih sepanjang 2020 di industri perbankan memang mengalami penurunan 41,1% dibanding 2019. Namun, didukung oleh NIM 4,9%, pertumbuhan pinjaman 3,1%, dan rasio NPL yang berada di level 3,2% pada Desember 2020.

Dana reksa menjatuhkan pilihan rekomendasi saham di sektor perbankan kepada saham Bank Mandiri dengan target harga Rp 7.500 per saham. Alasannya, karena bank milik pemerintah itu mencatat portofolio pinjaman yang terdiversifikasi dengan baik, memiliki struktur simpanan yang seimbang, dan penilaian yang menarik.

Secara umum, Nico pun melihat bahwa kinerja perbankan dalam negeri pada tahun ini pasti akan mengalami penurunan. Karenanya, saham-saham perbankan bakal terkena dampak penurunan. Namun, dia pandemi Covid-19 ini memang membawa dampak pada seluruh sektor, tidak hanya perbankan.

Sehingga, jika ada penurunan pada kinerjanya, hal tersebut dianggap wajar di tengah pelemahan ekonomi. "Industri perbankan memang keuntungannya turun, itu wajar. Tapi bisa menghasilkan laba saja, itu patut diapresiasi oleh pasar," kata Nico.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...