Anak Pendiri Astra Borong saham Perusahaan Sandiaga Uno Rp 62 Miliar

Image title
21 September 2020, 16:35
edwin soeryadjaya, saratoga, sandiaga uno, anak pendiri astra, saham, bursa, pasar modal, bursa saham, bursa efek indonesia
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan melalui keterbukaan informasi, anjloknya kinerja Saratoga sejalan dengan penurunan kinerja investasi sahamnya. Kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 2,8 triliun sepanjang semester I 2020. Padahal pada semester I 2019, berhasil mencatatkan keuntungan hingga Rp 2 triliun.

Berdasarkan sektor sahamnya, penurunan nilai investasi terjadi pada saham sektor sumber daya alam (SDA). Saratoga mengalami kerugian Rp 1,45 triliun pada semester I 2020 dari investasi di sektor ini, berbalik dari untung Rp 1,71 triliun pada semester I 2019.

Selain itu, investasi pada saham infrastruktur juga anjlok, dari yang sebelumnya untung Rp 272,22 miliar pada semester I 2019, menjadi rugi hingga Rp 950,59 miliar pada semester I 2020. Sedangkan investasi pada saham produk konsumen, pada semester I 2019 mengalami kerugian Rp 109,33 miliar, sedangkan pada periode sama tahun ini ruginya membengkak menjadi Rp 434,05 miliar.

Sekilas Saratoga dan Edwin Soeryadjaya

Saratoga didirikan pada 1998 oleh Edwin dan Sandiaga. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini berinvestasi di PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Adaro merupakan perusahaan yang melakukan IPO dengan nilai terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia pada 2008. Investasi Saratoga berikutnya PT Provident Agro Tbk (PALM) dan perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG).

Berdasarkan data per Juni 2020, saham dipegang PT Unitras Pertama 32,72%, Edwin 32,03%, Sandiaga Uno 21,51%, Michael WP Soeryadjaya 0,01%. Andi Esfandiari 0,02%, Devin Wirawan 0,00%, dan investor publik 13,52%. Dengan menggenggam kepemilikan saham individu terbesar, Edwin menjabat sebagai Presiden Komisaris Saratoga sejak 1997 sampai sekarang.

Edwin memulai kariernya pada 1978 di Astra International, perusahaan yang didirikan ayahnya, William Soeryadjaya. Lulusan University of Southern California dengan gelar Bachelor of Business Administration ini meninggalkan Astra pada 1993 setelah menjabat Wakil Presiden Direktur pada 1993.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...