"Make Indonesia Great Again", JP Morgan Ramal IHSG Cetak Rekor 6.800

Image title
10 Desember 2020, 18:51
ihsg, saham , pasar modal, ihsg tahun depan, ihsg 2021, JP Morgan, pasar saham, prediksi ihsg 2021, indeks saham, omnibus law
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta.

Indonesia pun merupakan rumah bagi 5 unicorn teknologi, yaitu Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan OVO. Kelima perusahaan itu masih bersifat privat. Tetapi JP Morgan yakin, beberapa dapat menjadi emiten dengan melakukan initial public offering (IPO) dalam 1-3 tahun ke depan.

"Ini akan menjadi katalis positif besar bagi IHSG untuk mendapatkan eksposur ke ekonomi baru dan menerima aliran dana segar," seperti dikutip dari riset JP Morgan.

Beberapa gambaran soal ekonomi Indonesia tahun depan tersebut, membuat JP Morgan memprediksi IHSG bisa tembus ke level 6.800 pada akhir Desember 2021. JP Morgan mengasumsikan, pertumbuhan pendapatan per saham alias earning per share tahun depan bisa tumbuh 34%.

"Kami menyarankan investor untuk menambahkan lebih banyak eksposur ke siklus atau nilai, tetapi tetap dengan penekanan pada kualitas dan kekuatan neraca," kata JP Morgan.

Sektor utama menjadi perhatian JP Morgan tahun depan adalah keuangan yang di dalamnya terdapat saham-saham perbankan. Sektor infrastruktur dan industri juga mendapat perhatian, dimana ada perusahaan tol, semen, dan traktor. Sektor lain yang menarik adalah teknologi, media dan telekomunikasi.

Ada delapan pilihan saham teratas JP Morgan untuk memasuki 2021, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Lalu, ada saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Peluang IHSG Tembus 6.000 Tahun ini

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat menembus level 6.004. Level paling tinggi sejak Februari 2020. Pandemi Covid-19 telah membuat indeks saham anjlok hingga 3.937 pada pertengahan Maret.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi optimistis IHSG bisa tembus 6.000 pada akhir tahun ini. Dia mengatakan secara fundamental, IHSG bisa kembali menembus level 6.000 karena adanya optimisme investor dalam negeri terhadap perkembangan vaksin Covid-19 buatan Indonesia yang memasuki tahap perizinan BPOM dan mulai melakukan simulasi distribusi.

Sentimen lain yang juga bisa membuat pasar saham menghijau yaitu efek yang berkesinambungan dengan penerapan Ominus Law Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja terhadap sektor manufaktur. UU ini disahkan oleh DPR pada awal Oktober 2020 dan menuai banyak protes dari berbagai kalangan.

Namun, banyak investor percaya aturan ini akan membuat perekonomian Indonesia bisa bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. "Sentimen lainnya yaitu outlook positif untuk pertambangan, terutama nikel, karena menyambut era clean energy yang akan diusung oleh Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden," kata Lanjar.

Sentimen positif juga diyakini bakal datang dari luar negeri. erkembangan vaksin dunia yang sedang heboh seperti kesuksesan Pfizer dan Moderna, serta Presiden baru AS yang menunjuk mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai Menteri Keuangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...