Metode Perhitungan Baru IHSG Bikin Bursa Saham Tertekan Sementara

Image title
3 Mei 2021, 17:50
Kebijakan BEI mengubah penghitungan bobot pada IHSG mempertimbangkan free float dinilai membuat investor institusi mengubah strategi kepemilikan sahamnya dan menyebabkan IHSG menurun sementara.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Definisi free float dalam penghitungan indeks adalah total saham minoritas investor dengan kepemilikan kurang dari 5% dan dapat ditransaksikan di pasar reguler. Saham ini tidak termasuk saham yang dimiliki oleh manajemen dan treasury stock. Tidak adanya pembatasan (capping), dapat menyebabkan satu atau beberapa saham sangat dominan.

Metode Capped Adjusted Free Float Market Capitalization Weighted Average ini sebenarnya tidak asing karena sudah diterapkan pada delapan indeks di bursa Tanah Air, termasuk LQ45, IDX30, dan IDX80. Dalam metode ini, Bursa menerapkan batasan capping antara 9% sampai dengan 20%, tergantung jenis indeksnya.

"Tujuannya agar lebih mencerminkan kondisi di pasar, terutama memperhitungkan free float saham-saham yang tersedia untuk ditransaksikan atau diinvestasikan," kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi kepada Katadata.co.id, Jumat (23/4).

Hasan menjelaskan, jika memasukkan free float, bisa lebih menggambarkan kondisi pasar yang sesungguhnya karena free float digunakan sebagai penyesuaian atas kapitalisasi pasar yang digunakan dalam penghitungan Indeks.

Hasan menjelaskan, dengan diterapkan secara bertahap, bobot suatu saham tidak berubah secara drastis pada saat penerapannya. "Diharapkan dengan penerapan secara bertahap ini, exposure terhadap pasar dan harga saham tidak akan terpengaruh," katanya memastikan.

Ia mengatakan, tidak ada perubahan harga yang signifikan terhadap saham-saham yang jadi konstituen indeks saat diterapkan perubahan hitungan pada LQ45 dan IDX30. Padahal, dua indeks tersebut adalah indeks yang paling banyak digunakan sebagai underlying produk ETF dan reksa dana.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...