Diminati Investor, Bukalapak Dikabarkan Kerek Target IPO jadi Rp14,5 T

Image title
8 Juli 2021, 19:26
Bukalapak, IPO bukalapak, saham bukalapak, ipo unicorn, Bursa Efek Indonesia
Google Play Store
Ilustrasi platform Bukalapak

Investment Information Head Mirae Asset Sekuritas Roger menilai IPO unicorn memang berpotensi memunculkan minat besar investor ritel melakukan investasi. Namun, untuk saat ini minat tersebut masih belum banyak.

Berdasarkan hasil pengecekannya di lapangan kepada nasabah Mirae Asset, peminat investasi di unicorn masih belum terlalu banyak. Ada sejumlah alasan, yang membuat investor ritel masih mengurungkan minarnya tersebut, salah satunya terkait dengan harga penawaran saham IPO.

"Jadi, itu juga menjadi pertimbangan dalam hal sisi harga, apakah nanti di IPO dijual dengan harga mahal atau bisa terjangkau oleh ritel," kata Roger.

Harga penawaran tersebut penting untuk menilai apakah harga saham unicorn ini tergolong mahal atau murah. Pasalnya, melihat dari kinerja keuangan saham-saham di sektor teknologi saat ini, banyak dari emiten yang masih mencatatkan kinerja yang negatif.

Dalam dokumen mini expose Bukalapak terkait proses penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang diperoleh Katadata.co.id, Bukalapak menyertakan laporan keuangan 2020.

Berdasarkan laporannya, Bukalapak diketahui masih membukukan kerugian Rp 1,34 triliun sepanjang 2020. Meski begitu, kerugian menurun hingga 51,75% dari rugi yang dialami 2019 sebesar Rp 2,79 triliun.

Salah satu penyokong penurunan rugi tersebut karena Bukalapak mampu membukukan pendapatan bersih Rp 1,35 triliun sepanjang 2020. Pendapatan tersebut mampu meroket hingga 25,56% dari periode 2019 sebesar Rp 1,07 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...