Gotrade: Apps Trading Saham Bursa AS Pertama yang Legal di Indonesia

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
28 April 2022, 14:00
Gotrade Indonesia bisa akses ke pasar saham AS
123RF
Ilustrasi investasi di saham Amerika Serikat (sumber: 123RF)

Felicia Putri Tjiasaka, co-founder Ternak Uang, aplikasi pendidikan investasi terkemuka di Indonesia, mengatakan, Gotrade Indonesia adalah platform investasi pertama di Indonesia yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip inti transparansi, keadilan, dan biaya rendah.

Dia senang dengan peluncuran Gotrade Indonesia yang merupakan cara terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses pasar modal terbesar di dunia. “Sesuatu yang sudah lama tidak dapat kami lakukan,” kata Felicia.

Stephanus Paul Lumintang, President Director JFX menambahkan, sudah menjadi bagian dari visi JFX untuk mengenalkan produk inovatif sebagai sarana investasi alternatif bagi masyarakat Indonesia.

Kerja sama antara JFX, KBI, Gotrade dan Valbury ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global seperti Tesla, Apple dan Netfix dengan hanya US$1 saja.

“Inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi baik secara lokasi maupun dari kelas asset,” ujar Stephanus.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI mengapresiasi langkah Valbury Asia Futures atas inisiasi baru tersebut. Dia berharap peluncuran Gotrade Indonesia dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia.

Dia juga meminta Valbury Asia Futures bisa bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik.

“Sebagai lembaga kliring, kami KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait penjaminan dan penyelesaian transaksi,” kata dia.

Menciptakan Standar Baru untuk Transparansi
Sejalan dengan upayanya untuk membawa transparansi ke industri untuk membuat investasi yang adil, Gotrade menjanjikan tidak akan ada biaya tersembunyi, dan mempublikasikan semua biayanya secara terbuka.

Sementara Gotrade Indonesia tidak menambahkan spread atau komisi pada perdagangannya, Gotrade mengenakan biaya PPN sebesar US$0,11 dan biaya pelaporan transaksi Bursa Berjangka Jakarta sebesar US$0,02 per perdagangan.

Pendapatan Gotrade datang dengan membebankan 1,20 persen dari biaya FX ketika pengguna menyetor dana mereka dalam Rupiah Indonesia yang kemudian dikonversi ke dolar AS sehingga mereka dapat diperdagangkan.

Ini juga sudah termasuk biaya setoran instan. Hal ini akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dulu.

Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analys, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan US$2.

A New-Old co-Founder
Bersama dengan peluncuran Gotrade Indonesia, Gotrade mengumumkan bahwa Andrew Haryono diakui sebagai salah satu pendiri perusahaan.

Andrew adalah komisaris Grup Valbury-- lembaga yang ikut serta menjalankan platform Gotrade Indonesia. Valbury Group merupakan konglomerasi keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan manajemen modal.

“Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan kami sejauh ini,” kata Rohit Mulani.

Bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kata dia melanjutkan, Gotrade dapat membawa kemitraan tersebut ke tingkat yang baru. Semua orang sudah waktunya untuk mengenali peran penting Andrew di masa lalu perusahaan,”serta peran yang akan terus dijalaninya di masa depan perusahaan,” kata Rohit Mulani.

Tim di Gotrade memiliki misi untuk sepenuhnya me-reinvent investasi bagi jutaan orang Indonesia. Andrew menjelaskan ia telah berkecimpung di industri keuangan selama lebih dari 20 tahun. Namun, saat bertemu tim di Gotrade pada 2019, dia tahu bahwa tim tersebut yang akan mengubah industri itu.

“Saya senang menjadi bagian dari tim di Gotrade dan bersemangat untuk menjadi bagian dari fase berikutnya dari pertumbuhan pesat perusahaan ini,” ujar Andrew Haryono.

Bergabungnya Veteran Industri Finansial
Gotrade dengan cepat membangun salah satu tim paling berpengalaman di bidang financial planning di Asia Tenggara.

Selain co-founder baru Andrew Haryono yang memiliki lebih dari 23 tahun pengalaman jasa keuangan, bergabung juga David Grant yang sebelumnya merupakan CEO Charles Schwab Singapura. Grant juga memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun pada sektor broker ritel.

Gotrade juga mengumumkan masuknya dua eksekutif senior, yakni Tan Hui Lynn dan Jeremy Ng. Mereka masing-masing bergabung dengan Gotrade sebagai General Counsel dan Chief Financial Officer.

Sebelum bergabung dengan Gotrade, Tan merupakan mitra di Zaid Ibrahim & Co, firma hukum terkemuka Malaysia. Ng sebelumnya financial controller untuk Asia Pasifik di Oanda sebelum mengambil peran barunya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...