IHSG Hari Ini Diramal Naik, Analis Rekomendasikan Saham Konsumer
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (27/6) dan bergerak di rentang 6.921-7.074. Sebelumnya pada akhir perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,64% ke level 7.042,94.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa, IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan dalam jangka panjang. Hal itu seiring dengan aliran modal masuk asing atau capital inflow yang tercatat hingga saat ini atau year to date (ytd) masih di atas Rp 60 triliun.
"Itu menunjukkan bahwa, minat investor masih cukup besar untuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (27/6).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Indofood Sukses Makmur (INDF), Unilever Indonesia (UNVR), HM Sampoerna (HMSP), Summarecon Agung (SMRA), Pakuwon Jati (PWON), Alam Sutera Realty (ASRI), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Telkom Indonesia (TLKM) dan Bank Central Asia (BBCA).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan bahwa, IHSG akan menguji resisten di level 7.100. Sementara itu, jika hari ini indeks menguat di atas level 7.100, maka IHSG akan menguji kembali resisten fraktal di level 7.138.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.100, 7.138 dan 7.200, sedangkan titik support ada di posisi 6.903, 6.860 dan 6.795. Simak perkembangan IHSG sepekan terakhir pada databoks berikut:
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) di rentang harga 1.550-1.600. EMTK menghadapi support di level 1.610, di mana pelemahan di bawah level tersebut akan membuka jalan menuju 1.500 sebagai support berikutnya.
Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG) di rentang harga 2.790-2.830 dan Unilever Indonesia (UNVR) di rentang harga 4.750-4.800.
Selain itu, Ivan merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham Timah (TINS) di rentang harga 1.420-1.450. Terakhir, ia menyarankan untuk hold saham United Tractors (UNTR)dengan target harga terdekat di level 30.000.