IHSG Diramal Turun, Saham Konsumer dan Bank Direkomendasikan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini, Selasa (6/9). Indeks dalam negeri diperkirakan akan bergerak di rentang 7.123 - 7.278
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan IHSG menunjukkan pola gerak yang cukup wajar dengan kecenderungan tertekan terbatas.
“Peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian. Hari ini, IHSG berpotensi tertekan,” katanya dalam risetnya, dikutip Selasa (6/9).
William merekomendasikan saham H.M. Sampoerna (HMSP), Unilever Indonesia (UNVR), Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Indofood Sukses Makmur (INDF), Telkom Indonesia (TLKM), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan bahwa secara teknikal titik resisten IHSG dapat berada di level 7,258, 7.308 dan 7.355. Sedangkan support dapat menyentuh 7.100, 7.060 dan 7.015.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan pun merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan rentang harga 1.750-1.775 dan Semen Indonesia (SMGR) dengan rentang harga 6.150-6.250. Lalu, buy on weakness pada saham Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan rentang harga 3.800-3.900.
Selanjutnya, hold atau trading buy pada saham Kalbe Farma (KLBF) dengan rentang harga 1.630-1.640. Kemudian, hold atau speculative buy pada saham Unilever Indonesia (UNVR) dengan rentang harga 4.450-4.500.