Mau Beli Saham IPO Blibli? Ini Cara dan Sederet Potensi Risikonya

Patricia Yashinta Desy Abigail
18 Oktober 2022, 12:45
Mau Beli Saham IPO Blibli? Ini Cara dan Sederet Potensi Risikonya
Instagram/Blibli
Ekosistem Blibli Tiket

1. Masuk pada laman: https://e-ipo.co.id. Kemudian, Pilih menu ‘Register’ atau 'Daftar' di sebelah kanan atas dan masukan alamat email.
2. Lalu, Isi Tipe Investor (Individu atau Institusi) dan Isi data yang sesuai dengan benar
3. Kemudian, autentikasi dengan klik tautan yang dikirimkan melalui email dan masukkan kode OTP yang telah didapatkan.
4. Setelah kode OTP, masukkan password dan pilih ‘+Broker’.
5. Selanjutnya investor diminta untuk membuat Single Investor Identification atau SID, bagi yang sudah memiliki SID maka bisa memilih I Have an SID
6. Setelah verifikasi sukses dan disetujui Broker, Broker akan melakukan persetujuan pada sistem e-IPO.
7. Jika sudah disetujui, calon investor atau nasabah bisa melakukan pemesanan atau order.
8. Kemudian, pilih saham IPO yang akan dipesan, lalu klik ‘More Info’ dan Place Order'
9. Selanjutnya, calon investor akan diminta untuk mengisi formulir pemesanan dan memasukkan OTP.
10. Calon investor selanjutnya menunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem

Dalam prospektus resminya, Blibli juga menyampaikan sejumlah potensi risiko yang perlu dicermati investor antara lain sebagai berikut:

Risiko Umum


1. Perubahan ekonomi domestik, regional maupun global yang material.
2. Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja.
3. Penurunan peringkat utang Indonesia dan perusahaan di Indonesia.
4. Berlokasi pada pasar negara berkembang.
5. Sistem hukum Indonesia dipengaruhi oleh diskresi yang luas dan ketidakpastian yang tinggi.
6. Ketidakpastian dalam penafsiran dan implementasi peraturan tentang pemerintahan daerah di Indonesia.
7. Ketidakstabilan politik dan sosial di Indonesia.

Risiko Bagi Investor 


1. Kondisi pasar surat berharga yang mungkin mempengaruhi harga atau likuiditas saham yang ditawarkan.
2. Fluktuasi signifikan pada kondisi pasar dan ekonomi serta permintaan atas saham.
3. Calon investor mungkin akan tetap diwajibkan menyelesaikan pembelian saham yang ditawarkan
meskipun terjadi keadaan di luar kemampuan dan kuasa perseroan.
4. Kegagalan memenuhi ketentuan yang berlaku bagi perusahaan publik termasuk penerapan tata kelola perusahaan.
5. Penjualan saham di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar saham.
6. Perseroan mungkin tidak mampu membayar dividen.
7. Saham yang tercatat di BEI tunduk pada aturan auto rejection BEI.
8. Nilai Aset Bersih (NAB) per saham yang ditawarkan dalam penawaran umum ini mungkin jauh lebih rendah dibandingkan harga penawaran.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...