BEI Luncurkan Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders, Ini Daftarnya
Namun, jika intensitas emisi karbon atas portofolio setelah penyesuaian masih di atas 50% dari intensitas emisi karbon atas portofolio indeks LQ45, maka saham-saham dengan intensitas emisi karbon terbesar akan dikeluarkan hingga tercapai target penurunan intensitas emisi karbon atas portofolio setidaknya 50%. Untuk menjaga keterwakilan sektor dari indeks LQ45, maka perusahaan yang menjadi satu-satunya perwakilan sektor tidak akan dikeluarkan.
Penghitungan Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted yang disesuaikan berdasarkan rasio free float dan intensitas emisi karbon dengan menerapkan pembatasan bobot saham atau cap paling tinggi sebesar 15% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 2 November 2020 dengan nilai awal 100.
Evaluasi berkala atas Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders terdiri dari Evaluasi Mayor dan Evaluasi Minor. Evaluasi Mayor bertujuan untuk melakukan pemilihan serta pembobotan ulang atas konstituen indeks yang akan dilakukan pada akhir Januari dan Juli.
Sedangkan, evaluasi minor bertujuan untuk memperbarui faktor free float dan intensitas karbon serta melakukan pembatasan ulang atas bobot saham yang akan dilakukan pada akhir Mei dan November. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Hari Bursa ketiga pada bulan berikutnya.
Berikut ini adalah konstituen awal anggota IDX LQ45 Low Carbon Leaders:
- Aneka Tambang
- Astra Internasional
- Bank Central Asia
- Bank Negara Indonesia
- Bank Rakyat Indonesia
- Bank Tabungan Negara
- Bank Mandiri
- Barito Pacific
- Elang Mahkota Teknologi
- XL Axiata
- GoTo Gojek Tokopedia
- HM Sampoerna
- Indofood CBP Sukses Makmur
- Indofood Sukses Makmur
- Japfa Comfeed Indonesia
- Kalbe Farma
- Medco Energi Internasional
- Perusahaan Gas Negara
- Tower Bersama Infrastructure
- PT Timah
- Telkom Indonesia
- Sarana Menara Nusantara
- Chandra Asri Petrochemical