Wall Street Merosot Tajam, Semua Sektor IHSG di Sesi I Turun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dalam zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama, Rabu (22/2). Indeks terkoreksi 1,27% ke level 6.785.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan mencapai 11,5 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,8 triliun. Adapun frekuensi perdagangan mencapai 747.857 kali.
Terdapat 359 saham dalam zona merah, 146 saham zona hijau, dan 191 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi paar mencapai Rp 9,4 triliun.
Tak hanya IHSG, hampir seluruh bursa Asia berada dalam zona merah. Nikkei 225 turun 1,27%, Shanghai Composite turun 0,25%, dan Strait Times turun 0,18%. Sedangkan hanya Hang Seng yang berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,03%.
Sebelumnya Wall Street merosot tajam dan membukukan kinerja hari terburuknya tahun ini pada akhir perdagangan Selasa (21/2) atau Rabu pagi WIB. Investor menafsirkan rebound dalam aktivitas bisnis AS pada Februari berarti suku bunga harus tetap lebih tinggi lebih lama untuk mengendalikan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average terjun 697,10 poin atau 2,06 persen ke level 33.129,59. Indeks S&P 500 turun tajam 81,75 poin atau 2,0 persen ke level 3.997,34 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 294,97 poin atau 2,5 persen ke level 11.492,3.
Mengutip Reuters, untuk S&P 500 dan Komposit Nasdaq ini adalah sesi ketiga berturut-turut ditutup lebih rendah. Sementara penurunan Dow Jones menghapus kenaikannya untuk 2023.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumer non-primer merosot 3,3 persen dan memimpin kerugian.
Head Of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan, para pelaku pasar mulai memperhitungkan kemungkinan suku bunga acuan memuncak ke level yang lebih tinggi dari target awal The Fed. Yaitu sekitar 5,35% pada bulan Juli nanti secara target inflasi yang ingin dituju masih jauh di level 2%.
Benchmark obligasi negara tenor 10 tahun juga menyentuh titik tertinggi 3 bulan, hampir mendekati yield 4%. Rilis data ekonomi terdekat yang dinanti para pelaku pasar adalah FOMC Meeting Minutes yang sedianya keluar Kamis dini hari (WIB).
“Menimbang sentimen pasar global yang ada, maka NHKSI Research memperkirakan sepertinya konsolidasi ini masih akan berlanjut,” ujar Liza dalam risetnya, Rabu (22/2).
Menilik pergerakan sektor saham Tanah Air, seluruh sektor berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor teknologi yang anjlok hingga 2,54%.
Saham seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 4,96% atau 6 poin menjadi Rp 115 per saham. Selanjutnya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 0,75% atau 2 poin menjadi Rp 266 per saham dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 2,40% atau 25 poin menjadi Rp 1.015 per saham.
Sektor lainnya seperti sektor kesehatan turun 2,10%, sektor keuangan turun 1,28%, sektor energi dasar turun 1,36%, sektor infrastruktur turun 1,53%, sektor non primer turun 0,85%, sektor transportasi turun 0,32%, sektor primer turun 0,70%, sektor industri turun 0,40%, sektor energi turun 0,17%, dan sektor properti turun 0,43%.
Top gainers hari ini:
- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
- PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)
- PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN)
Top losers hari ini:
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)
- PT Pakuan Tbk (UANG)