IHSG Hari Ini Rawan Terkoreksi, Saham BBRI dan ADRO jadi Rekomendasi

Patricia Yashinta Desy Abigail
16 Agustus 2023, 06:25
IHSG Hari Ini
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Menjelang HUT RI, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi terkoreksi. Adapun, IHSG diproyeksi bergerak dalam rentang 6.850-6.880 pada Rabu (16/8).

Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengatakan terdapat sentimen negatif eksternal yang mempengaruhi gerak IHSG. Pelemahan signifikan Wall Street diperkirakan berpengaruh secara psikologis mengingat besok (17/8) perdagangan saham di Indonesia libur untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI.

"Sentimen negatif dari Tiongkok menekan IHSG. Realisasi investasi aset tetap, produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok di Juli 2023 yang berada di bawah ekspektasi," tulis Phintraco dalam risetnya, Rabu (16/8).

Dari dalam negeri, surplus NPI turun ke US$1.31 miliar di Juli 2023. Penurunan surplus disebabkan oleh penurunan nilai impor 8,32% secara tahunan (year on year/yoy) di Juli 2023. Angka ini lebih kecil dari perkiraan yaitu -15,5% yoy. 

Di sisi lain, nilai ekspor turun 18,03% yoy, relatif sesuai dengan perkiraan. Kondisi ini memperkuat keyakinan bahwa konsumsi domestik masih solid.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Ace Hardwre Indonesia Tbk (ACES), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Lalu ada PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.823, 6.794 dan 6.753. Sedangkan level resisten berada di 6.938, 6.970 dan 7.015.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan untuk hold atau trading buy pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.400-2.500. Selanjutnya, hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 5.400-5.550.

Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Hrum Energy Tbk (HRUM) di harga 1.470-1.520.

Selain itu, accumulative buy pada saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) si retang harga 570-590. Terakhir, Ivan merekomendasikan buy on weaknesss pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rentang harga 1.420-1.440. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...