Bursa Karbon Transaksikan 459.910 Ton CO2 Ekuivalen pada Debut Perdana
Selain subsektor PLTU, nantinya perdagangan bursa karbon di Indonesia juga akan diramaikan sejumlah sektor lain seperti sektor kehutanan, kehutanan, migas, industri umum dan sektor kelautan.
Dalam kesempatan sama di acara peluncuran perdana bursa karbon Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan, peluncuran bursa karbon dapat menjadi langkah konkret dan besar agar Indonesia bisa mencapai target emisi.
Selain itu, keberadaan bursa karbon akan menjadi kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan arah dunia untuk menuju ekonomi hijau. Sebab, ancaman perubahan iklim sangat bisa dirasakan dan menegaskan agar Indonesia tidak main-main dalam mengatasi perubahan iklim.
"Kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah konkrit untuk mengatasinya," tuturnya.
Dalam catatan presiden, terdapat potensi pasar bursa karbon di Indonesia mampu mencapai Rp 3.000 triliun dari potensi kredit karbon sebesar 1 giga ton CO2 yang bisa ditangkap. "Saya optimis Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia," sebut Jokowi.