KSP dan OJK Akan Lanjutkan Amanat Presiden Terkait Perdagangan Karbon

Nadya Zahira
11 Oktober 2023, 18:33
OJK masih berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendorong lebih banyak pemain di bursa karbon.
Katadata/Patricia Yashinta Desy Abigail
OJK masih berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendorong lebih banyak pemain di bursa karbon.

Sementara itu, Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi Kementerian LHK Hari Wibowo mengungkapkan ke depan akan ada potensi penambahan supply SPE-GRK dari sektor energi terbarukan sebesar kurang lebih 900.000 ton CO2e. 

Dari sisi permintaan (demand), OJK masih mempertimbangkan potensi pembelian unit karbon oleh bank-bank sebagai upaya untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 dalam hal emisi internal mereka. 

“Selain itu, ada potensi pembeli internasional yang tertarik membeli unit karbon dari Indonesia. Tentu ini diperlukan koordinasi dari kementerian dan lembaga terkait,” ujar Hari Wibowo.

Menurut Hari, hal tersebut menjadi langkah strategis untuk menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan yang efektif dalam menangani isu-isu terkait perubahan iklim. 

OJK Sebut Ada Satu Perusahaan Akan Listing di Bursa Karbon

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyebutkan, ada satu calon perusahaan yang akan melantai atau listing di bursa karbon atau IDX Carbon. 

"Dalam waktu dekat akan ada lagi satu yang listing di indonesia Carbon Exchange. Tentunya kami juga selalu melakukan kajian terhadap bursa karbon," kata Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin (9/10). 

Namun, Inarno tidak menyebutkan secara spesifik perusahaan yang segera listing di IDX Carbon dalam waktu dekat. Namun dirinya mengungkapkan saat ini OJK masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 

Inarno dalam pemaparannya menyebut total nilai perdagangan karbon pada 26 September 2023 sampai 29 September 2023 mencapai Rp 29,21 miliar dengan volume unit karbon yang diperdagangkan mencapai 459.953 ton CO2 ekuivalen. 

"Jumah pelaku perdagangan karbon 16 pelaku, yang terdiri dari satu penjual PGEO dan 15 perusahaan pembeli," katanya. 

Selaian itu, dirinya juga menekankan agar tidak membandingkan bursa karbon dengan bursa saham. Pasal, karakter dari bursa karbon dan bursa saham sangat berbeda.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...