Saham GOTO Ngebut, Sepekan Sudah Naik 36%
Indeks teknologi atau IDX Techno melanjutkan kenaikannya pada perdagangan sesi satu hari ini dan memimpin kenaikan tertinggi secara sektoral. Pada penutupan sesi pertama Jumat (3/11) sektor teknologi 3,19%. Kenaikan dipicu saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang tumbuh 7,04% ke posisi Rp 76 per lembar.
Bahkan, kenaikan emiten teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sudah terjadi selama sepekan hingga mencapai 36%.
Saham GOTO bangkit setelah sempat terpuruk hampir di sepanjang bulan Oktober. GOTO bahkan menyentuh level terendah sepanjang masanya atau all time low di Rp 54 pada perdagangan 16 Oktober 2023.
Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren menilai, kenaikan sektor teknologi pagi ini masih didorong oleh sentimen sinyal dovish dari The Fed, apalagi sektor ini telah turun signifikan dan paling underperform dalam dua bulan terakhir. Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga di 5,25% – 5,5% menjadi optimisme bagi investor atas potensi berakhirnya pengetatan kebijakan moneter.
Sinyal dovish dari The Fed juga memunculkan harapan bahwa Bank Indonesia tidak kembali menaikan suku bunga acuan, setelah memutuskan untuk menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps ke level 6% pada Oktober 2023.
“Berakhirnya tren kenaikan suku bunga akan memberi sentimen positif untuk sektor teknologi yang masih membutuhkan pendanaan, mengingat saat ini mayoritas emiten teknologi masih beroperasi dengan rugi,” ujar Edi dalam risetnya, Jumat (3/11).
Sementara secara rekomendasi, analis PT Indo Premier Sekuritas Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan mempertahankan peringkat beli di GoTo dengan target harga tidak berubah sebesar Rp 125 per saham. Target tersebut di tengah pelemahan harga saham meskipun saham tersebut saat ini kekurangan katalis terutama dengan kondisi suku bunga yang meningkat.
“GOTO diperdagangkan pada 2,6x prediksi 2024 EV/sales, diskon 10% versus Grab. Namun Grab diperkirakan akan mencapai titik impas EBITDA yang disesuaikan pada proyeksi kuartal tiga 2023,” katanya dalam riset Senin (30/10).