Bursa AS Siap Melaju Melanjutkan Penguatan Akhir Pekan Lalu
Bursa Amerika Serikat (AS) bersiap untuk membuka perdagangan pekan ini pada Minggu malam, termasuk indeks Dow Jones Futures, S&P 500 Futures, dan Nasdaq Futures.
Pasar saham mengalami reli yang kuat pada Jumat (10/11) setelah mengalami koreksi pada hari Kamis (9/11). Indeks utama Bursa AS mencapai level tertinggi sejak bulan Oktober. Meskipun pasar secara umum masih lemah, saham-saham utama menunjukkan kinerja positif, dengan banyak peluang beli yang muncul.
Setelah peringatan Moody's terhadap prospek negatif Amerika Serikat, Exchange-Traded Fund (ETF) menunjukkan potensi penurunan sebesar 0,1% untuk Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 pada perdagangan Jumat malam.
Di samping itu, imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) tenor sepuluh tahun naik mencapai 4,65%. Penting diingat bahwa pergerakan semalam di pasar berjangka Dow dan tempat lain tidak selalu mencerminkan secara langsung pergerakan dalam perdagangan saham reguler pada sesi berikutnya.
Pada minggu lalu, jeda reli pasar saham menghentikan rangkaian kenaikan panjang indeks utama, pada Kamis lalu. Namun, hal ini berakhir dengan kenaikan solid indeks-indeks utama pada Jumat.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik sebanyak 0,65% selama perdagangan pasar saham minggu tersebut. Sementara indeks S&P 500 naik sebesar 1,3%. Nasdaq Composite Index melonjak hingga 2,4%, dengan kenaikan lebih dari 2% pada hari Jumat. Seluruh indeks utama mencatatkan performa di atas level tertinggi bulan Oktober dan memberikan sinyal bullish yang kuat.
ETF First Trust Nasdaq 100 Equal Weighted Index (QQEW) menunjukkan performa yang lebih baik, meskipun tidak sebanding dengan kenaikan mingguan sebesar 2,9% pada Nasdaq 100. QQEW mencatat kenaikan sebesar 0,7% dan berhasil melampaui kenaikan 50 hari pada hari Jumat. Beberapa perusahaan teknologi berkapitalisasi besar juga mengalami kinerja yang kuat selama minggu tersebut.
Tak hanya itu, saham-saham sektor teknologi memimpin laju indeks-indeks utama meskipun saham di sektor-sektor lain juga naik. Dengan adanya jeda dalam reli pasar yang mungkin dianggap sehat, para pelaku pasar yang memprediksi pasar akan naik (bullish) tidak ingin reli ini berhenti. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor sepuluh tahun mengalami kenaikan sebesar 7 basis poin, mencapai 4,63%.
