IHSG Diprediksi Melemah, Analis Rekomendasi Saham TLKM hingga INDF
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (9/1). Pelemahan itu salah satunya didorong oleh rilis oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang tidak mendukung penurunan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed, sesuai antisipasi investor.
Phintraco Sekuritas mengatakan data Non-Farm Payrolls (NFP), naik ke 216 ribu di bulan Desember 2023 dari 173 ribu di bulan sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan di 170 ribu.
Non-Farm Payroll (NFP) merupakan data tingkat ketenagakerjaan di Amerika serikat selain dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit. Data ini memperlihatkan statistik pengangguran yang terjadi di Amerika Serikat dengan mencakup tingkat pengangguran secara umum.
Dari dalam negeri, IHSG dipengaruhi perilisan data posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 146,4 miliar per 31 December 2023. Angka ini naik 6,01% dari cadangan devisa per 31 November 2023 yang sebesar US$ 138,1 miliar.
"Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6.7 bulan impor atau 6.5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," tulis Phintraco dalam risetnya, Selasa (9/1).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Telkom Indonesia (TLKM), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT BFI Finance Tbk (BFIN), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.239, 7.173 and 7.092. Sedangkan level resistance berada di 7.356, 7.421 dan 7.500