Imbal Hasil Surat Utang AS Naik, Indeks Dow Jones Tiga Hari Melemah

Nur Hana Putri Nabila
18 Januari 2024, 06:23
Imbal Hasil Surat Utang AS Naik, Indeks Dow Jones Tiga Hari Melemah
Antara
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat (AS). ANTARA/Reuters/pri
Button AI Summarize

Indeks bursa Amerika Serikat menurun pada Rabu (17/1) karena imbal hasil surat utang atau treasury naik setelah dirilisnya data ekonomi AS yang diluar perkiraan.

Dow Jones Industrial Average terkoreksi sebanyak 94,45 poin atau 0,25%, menutup pada 37.266,67 hingga mencatat penurunan untuk tiga hari berturut-turut. S&P 500 juga turun sebanyak 0,56%, ditutup pada 4.739,21, sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,59%, menutup sesi di 14.855,62.

Tak hanya itu, perusahaan Charles Schwab juga merosot sebanyak 1,3% setelah melaporkan hasil kuartalan yang bervariasi. Walgreens dan Caterpillar masing-masing turun sekitar 3%, memimpin kerugian di Dow. Di sisi lain, Boeing menanjak sebesar 1,3%, hingga menjadi salah satu saham dengan keuntungan terbesar di Dow setelah mengalami penurunan yang signifikan baru-baru ini.

Seiring dengan hal itu, data penjualan ritel yang dirilis untuk bulan Desember menunjukkan performa yang lebih kuat dari perkiraan. Alhasil, penjualan ritel naik sebesar 0,6% dari bulan November dan meningkat 0,4% dari bulan sebelumnya, diluar otomotif. 

Kinerja ekonomi yang kuat ini menimbulkan keraguan terhadap kemungkinan penurunan suku bunga yang agresif dari Federal Reserve. Imbal hasil treasury 10 tahun naik hampir 4 basis poin menjadi 4,102%, melanjutkan kenaikan yang terjadi sejak hari Selasa.

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller juga memberikan peringatan bahwa pelonggaran kebijakan moneter mungkin akan berlangsung lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Sejauh ini, berdasarkan prediksi dari alat FedWatch CME Group, para pedagang memproyeksikan kemungkinan sekitar 57% bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga pada bulan Maret. 

Di samping itu, menurut Thomas Martin dari Globalt Investments, suku bunga pada akhir tahun ini kemungkinan akan lebih rendah, meskipun tidak secara langsung. Martin menyebut orang yang agresif untuk penurunan suku bunga dan kenaikan saham mungkin melakukan diversifikasi lebih lanjut.

"Anda memang ingin memegang obligasi, tetapi anda juga ingin memegang saham," ucap Martin, dikutip CNBC pada Kamis (18/1).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...