Saham Netflix dan Microsoft Kerek Indeks Nasdaq dan S&P 500 Melesat
Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street bergerak variatif pada penutupan perdagangan Rabu (24/1). Seiring dengan hal itu, S&P 500 mencatat kenaikan sebanyak 0,08% hingga mencapai rekor penutupan tertinggi sepanjang masa pada level 4.868,55.
Nasdaq Composite juga menguat 0,36% mencapai 15.481,92, didorong oleh kebangkitan saham-saham teknologi. Hal ini merupakan hari kelima berturut-turut indeks Nasdaq melaju di teritori hijau.
Namun, indeks Dow Jones Industrial Average justru turun sebanyak 99,06 poin atau 0,26%, mencapai 37.806,39. Terkoreksinya Dow dipengaruhi oleh penurunan lebih dari 2% pada saham Verizon dan 3M, yang terjadi setelah kedua perusahaan tersebut melaporkan penurunan pendapatan.
Kenaikan indeks S&P 500 lantaran saham Netflix memimpin kenaikan dalam sektor teknologi dan mendorong pertumbuhan pasar saham yang lebih luas. Saham Netflix melonjak lebih dari 10% setelah perusahaan streaming ini mengatakan bahwa jumlah pelanggannya mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu 260,8 juta. Tak hanya itu, pendapatannya juga melampaui estimasi analis, begitu pula dengan panduan pendapatan kuartal saat ini.
Menurut Ahli Strategi Senior Allianz Investment Management, Charlie Ripley laporan pendapatan perusahaan menggiring pasar menuju titik positif. Lebih jauh lagi, kata Ripley, orang-orang mengira bahwa segala sesuatunya cukup seimbang atau bahkan mungkin memposisikan diri untuk menghadapi lebih banyak risiko penurunan. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi atau aktivitas ekonomi terus menurun.
“Namun, apa yang kami lihat adalah bahwa segala sesuatunya telah menjadi lebih tangguh," kata Ripley dikutip CNBC, Kamis (25/1).
Di sisi lain, Microsoft tumbuh hampir 1%, mencapai nilai pasar yang secara singkat melampaui US$ 3 triliun untuk pertama kalinya. Sementara itu, Meta naik sebesar 1,4%, mengerek kapitalisasi pasar induk Facebook ini menjadi lebih dari US$ 1 triliun.
Kenaikan pada kedua perusahaan tersebut menambahkan momentum positif bagi kinerja kuat perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar di 2024. Kinerja tersebut juga mengerek S&P 500 mencapai rekor tertinggi dan mengonfirmasi tren bullish di pasar. Pada hari Rabu, saham-saham layanan komunikasi dan teknologi informasi memimpin penguatan, masing-masing naik 1,2% dan 0,8%.
Namun, di luar sektor teknologi, saham AT&T merosot sekitar 3% akibat rendahnya pendapatan dari perkiraan. Sementara itu, DuPont De Nemours ambles sebesar 14% setelah mengumumkan hasil kuartal keempat yang buruk dan memberikan panduan kuartal pertama yang mengecewakan.
Investor saat ini memfokuskan perhatiannya pada laporan keuangan, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, Las Vegas Sands, dan IBM yang akan merilis laporan keuangannya. Hingga saat ini, lebih dari 16% perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 telah melaporkan laporan keuangan kuartalannya. Menariknya, menurut data dari FactSet, lebih dari 71% dari perusahaan-perusahaan ini berhasil melampaui ekspektasi Wall Street.
"Pasar sangat bullish, hal yang paling penting saat ini adalah reaksi terhadap laporan keuangan," kata Larry Tentarelli, pendiri Blue Chip Daily Trend Report.