Mitratel Masuk Indeks LQ45, Ini Rekomendasi Anyar Sejumlah Broker

Syahrizal Sidik
29 Januari 2024, 13:25
Mitratel Masuk Indeks LQ45, Ini Rekomendasi Anyar Sejumlah Broker
Telkom
Ilustrasi emiten menara. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

Sinarmas Sekuritas memproyeksikan, pada tahun 2023, pertumbuhan pendapatan MTEL mencapai 10% atau menembus Rp8,33 triliun dibandingkan dengan 2022 yang tercatat Rp 7,73 triliun. Adapun laba bersih diprediksi mencapai Rp 2,58 triliun, meningkat 44% dibandingkan 2022 yang tercatat Rp 1,78 triliun.

Sebagai anak perusahaan Telkom Indonesia, MTEL juga mendapat manfaat signifikan dari portofolio aset menaranya yang luas dan inisiatif strategis seperti fiber to the tower (FTTT) dan power to the tower (PTTT). Dengan 60% portofolio menara MTEL berlokasi di luar Jawa, perusahaan memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan peluang kolokasi karena operator jaringan seluler berencana memperluas jangkauan secara nasional. 

"Meskipun pada awalnya terdapat ketertinggalan dalam tenancy ratio dibandingkan dengan perusahaan sejenis, MTEL memperkirakan adanya pertumbuhan kolokasi yang dikombinasikan dengan skala ekonomi sehingga akan memperkuat margin EBITDA,” ungkap Arief, dikutip Senin (29/1). 

Arif menambahkan MTEL memiliki leverage yang rendah dan beban bunga yang minimal. Hal ini akan mendorong margin laba bersih yang lebih tinggi. Selain itu, pada saat ini MTEL diperdagangkan dengan harga diskon dari harga IPO.

Pada awal pekan ini, Senin (29/1), harga saham MTEL bergerak pada rentang Rp 670 sampai Rp 685 per lembar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 56,40 triliun. Sejak awal tahun, saham Mitratel masih terkoreksi 4,26%. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...