Bursa Wall Street Kompak Melesat Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed
Bursa Wall Street. Amerika Serikat (AS) kompak melesat pada penutupan perdagangaan Senin (29/1) kemarin dengan S&P 500 terapresiasi hingga mencapai rekor penutupan tertinggi baru. Peningkatan ini karena pelaku pasar menunggu laporan pendapatan dari perusahaan teknologi berkapitalisasi besar dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve.
S&P 500 naik sebesar 0,76% dan ditutup pada level tertinggi baru, mencapai 4.927,93, melebihi rekor sebelumnya yang tercatat pada 25 Januari di 4.894,16. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average tumbuh 224,02 poin atau 0,59% dan berakhir 38.333,45, sedangkan Nasdaq Composite melesat sebesar 1,12% dan ditutup pada 15.628,04. Pencapaian tersebut menandai rekor penutupan keenam berturut-turut bagi S&P 500 dan Dow Jones.
Pekan ini ditandai sebagai periode sibuk dalam musim laporan keuangan, di mana 19% dari perusahaan yang terdaftar dalam S&P 500 akan mengumumkan hasil keuangan. Perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar, termasuk Microsoft, Apple, Meta, Amazon, dan Alphabet, yang merupakan bagian dari kelompok inti perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka yang memimpin kenaikan tahun ini, juga akan melaporkan hasil keuangan. Selain itu, para investor juga akan memperhatikan laporan pendapatan dari beberapa anggota Dow, seperti Boeing dan Merck.
Sementara itu, Federal Open Market Committee (FOMC) akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari Selasa. Para investor yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga. Menurut data CME Group, probabilitas The Fed menahan suku bunga 97% pada pertemuan Januari ini.
Kepala Perdagangan dan Investasi di E-Trade, Chris Larkin mengatakan untuk menjaga momentum pasar saat ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, pasar mungkin perlu menghindari kekecewaan terhadap laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan big tech yang dijadwalkan minggu ini.
Selain itu, pasar juga berharap untuk mendapatkan berita yang positif dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga. Selain itu, pasar juga akan mengamati angka pekerjaan yang positif yang dianggap sebagai faktor penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
"Minggu ini bisa menjadi kunci," kata Chris dikutip CNBC, pada Selasa (30/1).