BEI Catat 30 Perusahaan Antre IPO, 11 di Antaranya Beraset Jumbo
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham perdana atau IPO (initial public offering). Sebelas di antaranya merupakan perusahaan berskala besar dengan nilai Rp 250 miliar.
Menurut data yang diberikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, terungkap bahwa pipeline IPO terbanyak berasal dari perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar dan Rp 250 miliar. Sementara dua sisanya merupakan perusahaan aset berskala kecil atau bernilai di bawah Rp 50 miliar.
Sektor yang paling banyak adalah sektor konsumer nonprimer dengan enam perusahaan. "Sampai dengan 20 September 2024 telah terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan menghimpun dana Rp 5,15 triliun," tulis laporan BEI, Senin (23/9).
Sementara itu, ada 24 perusahaan yang berencana melakukan rights issue. Menurut catatan otoritas bursa, terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun hingga 20 September 2024
Seperti diketahui, IPO adalah kondisi ketika emiten menjual sebagian sahamnya pada publik atau masyarakat umum. Sementara rights issue adalah penawaran umum terbatas untuk pemegang saham, di mana dana hasil rights issue digunakan untuk mendukung aksi korporasi atau menambah modal kerja perusahaan.
30 Perusahaan yang akan IPO dalam Pipeline BEI:
- 3 perusahaan dari sektor material dasar
- 4 perusahaan dari sektor konsumer primer
- 6 perusahaan dari sektor konsumer non primer
- 4 perusahaan dari sektor energi
- 2 perusahaan dari sektor finansial
- 2 perusahaan dari sektor kesehatan
- 3 perusahaan dari sektor industrial
- 2 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 2 perusahaan dari sektor properti dan real estate
- 1 perusahaan dari sektor teknologi
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
24 Perusahaan dalam Pipeline Rights Issue:
- 1 perusahaan dari sektor material dasar
- 8 perusahaan dari sektor konsumer primer
- 4 perusahaan dari sektor konsumer non primer
- 4 perusahaan dari sektor energi
- 5 perusahaan dari sektor finansial
- 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 1 perusahaan dari sektor transportation dan logistik