Sektor Ini Disebut Bakal Mendulang Cuan di Era Pemerintahan Prabowo

Nur Hana Putri Nabila
15 Oktober 2024, 14:12
NH Korindo Sekuritas mengungkapkan sektor komoditas dan energi hijau diperkirakan akan mendulang cuan bagi investor di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
NH Korindo Sekuritas mengungkapkan sektor komoditas dan energi hijau diperkirakan akan mendulang cuan bagi investor di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

NH Korindo Sekuritas mengungkapkan sektor komoditas dan energi hijau diperkirakan akan mendulang cuan bagi investor di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.  Analis NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi, menilai sektor-sektor tersebut erat kaitannya dengan upaya transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan yang telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama dalam bidang hilirisasi mineral. 

“Kalau Prabowo, ya, banyak terlibat di pertambangan,” kata Leo ketika ditemui Katadata.co.id di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/10). 

Leo juga menyebut sektor energi hijau menjadi salah satu sektor yang menarik, terutama karena Presiden Terpilih Prabowo memiliki orientasi kebijakan yang lebih mengarah ke kebijakan negara-negara Barat. Ia menyebut aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi fokus utama Prabowo saat ini. 

Ia juga menyebut presiden terpilih itu berencana agar Indonesia menggarap pasar kredit karbon (carbon credit) secara lebih serius. Hal ini penting, mengingat saat ini IDX Carbon minim transaksi dan belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Kalau itu digarap, lumayan lah buat kontribusinya buat negara,” kata Leonardo. 

Energi Terbarukan Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8%

Sebelumnya, Prabowo Subianto, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% di masa pemerintahannya. Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai percepatan transisi energi melalui pengembangan energi terbarukan dapat mendukung  pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% tersebut.  

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan percepatan transisi energi sangat diperlukan untuk memenuhi komitmen Indonesia yang telah meratifikasi Persetujuan Paris demi mitigasi kenaikan suhu bumi di 1,5 derajat Celcius. Menurutnya, peluang pertumbuhan ekonomi dari transisi energi dapat dicapai melalui tiga jalur pengembangan energi terbarukan.  Pertama, diversifikasi industri energi bersih. 

Pengembangan industri energi terbarukan akan merangsang sektor industri kita dengan menciptakan peluang rantai pasok dan manufaktur energi terbarukan, seperti sel dan modul surya, turbin angin, dan komponen mobil listrik serta industri rantai pasoknya. 

Kedua, pengembangan infrastruktur hijau yang dapat menarik investasi seperti  pembangunan transmisi, jaringan pintar (smart grid), dan penyimpanan energi (energy storage). Ketiga,  pembangunan ekowisata yang ramah lingkungan, contohnya inisiatif Bali Net Zero Emission (NZE) 2045. 

"Jika berhasil menjadikan Bali sebagai Pulau Energi Terbarukan akan memberikan nilai tambah bagi pariwisata Bali,” kata Fabby dalam Webinar Road to Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024: Transisi Energi sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, pada Kamis (10/10).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...