IHSG Anjlok, Bagaimana Kinerja Emiten Genggaman Lo Kheng Hong?

Ringkasan
- Harga minyak dunia naik 4% setelah Presiden AS Donald Trump menunda kebijakan tarif impor. Kenaikan harga minyak acuan Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing sebesar US$ 2,66 dan US$ 2,77 per barel.
- Perang dagang AS-Cina memicu kekhawatiran resesi global dan menekan harga minyak. Meskipun permintaan minyak belum terpengaruh, kekhawatiran pelemahan permintaan di masa mendatang membutuhkan harga minyak yang lebih rendah.
- OPEC+ meningkatkan produksi minyak di tengah perang dagang dan kenaikan persediaan minyak mentah AS. Keputusan ini berpotensi mendorong pasar ke kondisi surplus dan membatasi kenaikan harga minyak.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG babak belur dalam beberapa waktu terakhir. IHSG sudah anjlok sebanyak 15,71% secara year to date (ytd). Bahkan pasar saham Tanah Air ini juga udah merosot hingga 14,46% dalam tiga bulan terakhir.
Mayoritas saham dalam portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong pada Rabu (9/4) ditutup anjlok. Dari sepuluh emiten, delapan di antaranya merosot.
Misalnya, saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan penurunan terdalam dengan anjlok sebesar 7,92% ke level Rp1.220 per saham. Disusul oleh PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang turun 2,21% ke posisi Rp 885.
Penurunan juga dialami oleh saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang terkoreksi 1,05%, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) turun 1,24%, dan PT Intiland Development Tbk (DILD) yang terkoreksi 1,75%.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turut melemah masing-masing sebesar 0,27% dan 1,61%. Sementara itu, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) juga turun tipis.
Di tengah tekanan tersebut, dua saham berhasil mencatatkan kinerja positif. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menguat paling tinggi sebesar 3,11% ke level Rp1.490 per saham, diikuti oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang naik 1,88% ke Rp1.630.
Berikut tabel performa saham yang dikempit Lo Kheng Hong:
No | Kode Emiten | Nama Perusahaan | Harga Saham9 April 2025 | Pergerakan |
1 | BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | Rp 3.630 | -0,27% |
2 | NISP | PT Bank OCBC NISP Tbk | Rp 1.220 | -7.92% |
3 | GJTL | PT Gajah Tunggal Tbk | Rp 885 | -2,21% |
4 | ABMM | PT ABM Investama Tbk | Rp 2.830 | -1,05% |
5 | BNGA | PT Bank CIMB Niaga Tbk | Rp 1.630 | 1,88% |
6 | ANJT | PT ABM Investama Tbk | Rp 1.595 | -1,24% |
7 | BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | Rp 2.360 | 2,16% |
8 | DILD | PT Intiland Development Tbk | Rp 112 | -1,75% |
9 | BMTR | PT Global Mediacom Tbk | Rp 122 | -1,61% |
10 | PGAS | PT Perusahaan Gas Negara Tbk | Rp 1.490 | 3,11% |
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sempat menghentikan sementara perdagangan saham atau trading halt usai IHSG anjlok 9,19% ke level 5.912, pada perdagangan hari Selasa (8/4) kemarin.