Wall Street Ditutup Bervariasi, Kekhawatiran Tarif Trump Masih Bayangi Pasar


Indeks saham utama di Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (17/4), di tengah kekhawatiran pasar atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terus memicu kepanikan investor.
Indeks S&P 500 menguat tipis 0,13% ke level 5.282,70 setelah sempat berfluktuasi di awal sesi perdagangan. Sebaliknya, Nasdaq Composite melemah 0,13% dan ditutup di posisi 16.286,45.
Sementara Dow Jones Industrial Average anjlok 527,16 poin atau 1,33% ke level 39.142,23, tertekan oleh kejatuhan saham UnitedHealth sebesar 22% usai merilis laporan keuangan yang mengecewakan. Dow dan Nasdaq mencatat penurunan tiga hari berturut-turut.
Saham Nvidia juga melemah hampir 3%, melanjutkan koreksi hampir 7% sehari sebelumnya. Penurunan dipicu oleh biaya kuartalan sekitar US$5,5 miliar akibat pembatasan ekspor GPU H20 ke Cina dan sejumlah negara lainnya imbas kebijakan ekspor AS.
"Di sisi lain, beberapa saham unggulan mendukung penguatan indeks. Saham Eli Lilly melonjak 14% berkat hasil positif uji coba obat penurun berat badan, sementara Netflix naik 1% menjelang rilis laporan keuangan," tulis laporan CNBC, dikutip Senin (21/4).
Kebijakan Trif Trump Bisa Picu Inflasi
Pasar sempat menguat pada Kamis sore setelah Trump menyatakan optimisme terhadap tercapainya kesepakatan dagang dengan Cina dan Uni Eropa. Namun, hal ini belum cukup mengangkat indeks secara keseluruhan.
Sehari sebelumnya, Ketua The Federal Reserve (Fed) Jerome Powell memperingatkan bahwa kebijakan tarif bisa memicu inflasi jangka pendek dan menambah tantangan bagi kebijakan moneter bank sentral.
Meskipun ada sentimen positif di akhir sesi, indeks utama tetap membukukan penurunan secara mingguan. Dengan perdagangan yang ditutup lebih awal karena libur Jumat Agung, Dow dan Nasdaq turun lebih dari 2% dalam sepekan, sementara S&P 500 melemah 1,5%.
Kekhawatiran pasar meningkat sejak Trump mengumumkan rencana tarif balasan pada 2 April, meskipun rencana tersebut kemudian dibatalkan. Sejak saat itu, S&P 500 tercatat turun hampir 7%, sementara Dow dan Nasdaq masing-masing kehilangan lebih dari 7%.